Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dengan Berkolaborasi, PGN Yakin Penuhi Kebutuhan Energi Baik

Kompas.com - 01/08/2019, 18:36 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

Terkait itu, Gigih menjelaskan sudah seharusnya kemampuan penentuan harga tersebut ada di sub holding gas.

Ini perlu agar PGN bisa mempertahankan layanan yang reliable dan pengembangan infrastruktur dalam rangka mendukung program Pemerintah untuk pemerataan akses terhadap gas bumi. 

Potensi besar

Asal tahu saja, potensi sumber daya alam (SDA) gas bumi di Indonesia telah menarik perhatian investor dunia. Tak hanya itu, potensi pasar Indonesia dalam industri gas bumi juga masih terbuka lebar.

Apalagi, gas bumi memainkan peran penting dalam program bauran energi. Pemerintah pun berencana untuk menaikkan porsi gas bumi sebesar 22 persen dalam bauran energi pada 2025 dan 24 persen pada 2050.

"Strategi jangka panjang kami adalah memperkuat basis pemanfaatan gas bumi secara nasional melalui infrastruktur yang terintegrasi. Untuk mewujudkannya dibutuhkan kolaborasi dan dukungan dari para stakeholders serta pelaku usaha lainnya," katanya.

Baca juga: Perluas Pemanfaatkan Gas, PGN Sasar Sektor Komersil Gunakan Gaslink

Berdasarkan data Neraca Gas Indonesia dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), cadangan gas alam terbukti di Indonesia per 1 Januari 2017 mencapai 142,72 triliun standard cubic feet (TSCF).

Permintaan gas terbesar saat ini adalah dari lifting oil, pembangkit listrik, industri pupuk, dan industri lainnya. Penggunaan listrik gas juga terus meningkat sebagai dukungan nyata bagi program energi bersih.

“Kami melihat bahwa pengembangan bisnis gas bumi di Indonesia memiliki potensi yang luar biasa. PGN akan terus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur gas untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi buat pasar domestik yang dapat memiliki dampak nyata pada keseluruhan pembangunan ekonomi Indonesia,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com