Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Optimistis Investasi Bakal Meningkat, Ini Alasannya

Kompas.com - 01/08/2019, 20:10 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis investasi dan konsumsi bakal meningkat pada semester II-2019.

Hal itu ditunjang oleh kondisi inflasi yang terjaga rendah dan  keputusan bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) yang memangkas suku bunga acuan untuk pertama kalinya sejak Krisis 2008.

"Kita berharap dengan adanya momentum di kuartal II ini, dengan inflasi tetap baik, stabilitas terjaga dan bahkan dengan adanya ruang dengan the Fed yang nurunin suku bunga maka confident terutama consumer dan investor akan meningkat," ujarnya di Jakarta, Kamis (1/8/2019).

Badan Pusat Statistik (BPS) sendiri melansir inflasi Juli 2019 mencapai 0,31 persen. Adapun tingkat inflasi tahun kalender Januari hingga Juli 2019 sebesar 2,36 persen. Sedangkan tingkat inflasi tahun ke tahun sebesar 3,32 persen.

Baca juga: Cabai Merah Sebabkan Inflasi Juli 2019 Mencapai 0,31 Persen

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, kondisi dalam negeri dan pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat akan memberi angin segar bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia.

"Di domestik faktornya sendiri kita melihat ada momentum yang positif. Dan sekarang dengan adanya lingkungan global juga memberikan positif support terhadap itu. Jadi kita harap di semester kedua nanti momentum ini bisa membawa dampak positif," jelasnya.

Dia menambahkan, strategi lain membuat investasi naik adalah dengan memaksimalkan peran swasta dan BUMN. Kedua sektor ini harus seimbang dalam menggarap bisnis agar investasi melaju lebih kencang.

"Jadi sekarang ini adalah suatu proses yang cukup natural. Keseimbangan dan juga peranan diantara private dan BUMN itu saya rasa akan terus bisa kita dorong," tandasnya.

Baca juga: Pertama Kali Sejak Krisis 2008, The Fed Pangkas Suku Bunga

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Kerap Kecelakaan di Perlintasan Sebidang, 5 Lokomotif KA Ringsek Sepanjang 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com