Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyek Jambaran-Tiung Biru Milik Pertamina Peroleh Pendanaan 1,85 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 02/08/2019, 20:56 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina EP Cepu (PEPC), anak usaha PT Pertamina (Persero), memperoleh pendanaan senilai 1,85 miliar dollar AS untuk membiayai Proyek Jambaran-Tiung Biru (JTB) setelah berhasil menyepakati pendanaan dari konsorsium 12 bank.

Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mengungkapkan, kesepakatan pendanaan ini merupakan salah satu yang terbesar di lingkungan Anak Perusahaan Hulu Pertamina. Hal itu membuktikan kepercayaan 12 bank terhadap proyek JTB.

“Kepercayaan sindikasi 12 bank terhadap PEPC dalam pengelolaan Proyek JTB menunjukkan kredibilitas PEPC di mata lembaga keuangan internasional. Hal itu dapat menjadi contoh bagi skema pembiayaan proyek lain yang dikelola anak usaha Pertamina,” ujar Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Jumat (2/8/2019).

Baca juga: Menteri Susi Minta Pertamina Pastikan Tumpahan Minyak Teratasi dengan Tuntas

Fajriah mengatakan, kesepakatan bisnis itu memiliki struktur pembiayaan hybrid yang unik, yaitu menggabungkan pembiayaan konvensional dan pembiayaan syariah di bawah skema trustee borrowing (pinjaman wali amanat).

"Tiap bagian (tranche), konvensional dan syariah, memberikan fasilitas pembiayaan proyek dengan dua tenor, yaitu 10 dan 15 tahun," kata Fajriah.

Adapun dari 12 bank konsorsium terdapat 3 bank BUMN, yaitu BRI, Mandiri, dan BNI. Selain itu, pendanaan ini juga meliputi MUFG Bank, yaitu bank komersial di bawah kelompok usaha Mitsubishi UFJ Financial Group yang menjadi penasihat keuangan, facility agent, dan lead arranger.

Sementara itu, Direktur Utama PEPC Jamsaton Nababan menyatakan kemajuan pembangunan proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi JTB menunjukkan kinerja yang positif dari aspek konstruksi ataupun pengeboran hingga Semester 1-2019.

“Kemajuan konstruksi Gas Processing Facilities (GPF) telah melampaui target di angka 25 persen atau lebih cepat 1 persen dari target 24 persen,” ujar Jamsaton.

Proyek pengembangan dan pemrosesan gas JTB, lanjut Jamsaton, terdiri dari pengembangan cadangan gas terbukti serta pembangunan dan pengoperasian fasilitas pemrosesan gas dan jaringan pipa di Jawa Timur.

Proyek dengan kapasitas produksi penjualan gas sebesar 192 MMSCFD dan cadangan gas sebesar 2,5 triliun kaki kubik (TCF) ini ditargetkan beroperasi pada 2021.

"Proyek JTB amat berperan dalam menegakkan kedaulatan energi nasional sebab gas yang dihasilkan akan dialirkan melalui pipa transmisi Gresik-Semarang, yang dikelola PT Pertamina Gas (Pertagas), anak perusahaan Pertamina lainnya, untuk menjadi andalan dalam memenuhi permintaan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Jamsaton.

Nantinya, gas akan dipasok ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Tambak Lorok di Jawa Tengah dan PLTGU Jawa-3 di Jawa Timur. Targetnya akan membangkitkan listrik sebesar 779 MW, sebagai bagian dari mega proyek pembangkit listrik 35 GW.

“Teknologi yang digunakan dalam Proyek JTB, dirancang guna mendapatkan keandalan operasi dan aspek ramah lingkungan untuk berproduksi selama 25 tahun,” sebut Jamsaton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com