Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerimaan PPN Dalam Negeri Anjlok, Akibat Konsumsi Merosot?

Kompas.com - 03/08/2019, 15:38 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

BADUNG, KOMPAS.com - Pertumbuhan penerimaan negara dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri anjlok 2,9 persen pada semester I-2019. Padahal, periode yang sama tahun lalu bisa tumbuh 9,1 persen.

Pada semester I-2019, realisasi penerimaan PPN dalam negeri baru Rp 123,5 triliun, atau 20,5 persen dari total keseluruhan penerimaan negara yang mencapai Rp 603,34 triliun.

Selama ini PPN dalam negeri kerap menjadi cerminan konsumsi Indonesia. Bila konsumsi tinggi, maka PPN dalam negeri akan ikut besar. Begitu pula sebaliknya.

Baca juga: Pengusaha Bisa Dapat Pengurangan Pajak hingga 300 Persen, Ini Syaratnya

Lantas apakah penurunan PPN dalam negeri pada semester I-2019 disebabkan penurunan tingkat konsumsi?

"Tidak bisa dibilang menurun (konsumsi dalam negeri)," ujar Direktur Jenderal Pajak Robert Pakpahan di Badung, Bali, Jumat (2/8/2019).

Menurut Robert, PPN dalam negeri sesungguhnya naik 5,7 persen secara bruto dibandingkan semester I-2018. Artinya tingkat konsumsi masih tumbuh positif.

Baca juga: Mulai 2020, Lapor SPT Pajak Segala Jenis Cukup Sekali

Meski konsumsi tetap tumbuh positif, Robert juga mengatakan,l bahwa pertumbuhannya tidak setinggi tahun lalu sehingga pertumbuhan bruto PPN dalam negeri juga terpengaruh.

PPN dalam negeri mengalami anjlok 2,9 persen setelah hitungan netto. Kata Robert, hal ini lebih disebabkan oleh tingginya pertumbuhan restitusi yang mencapai 28,6 persen di bandingkan semester I-2019.

Restitusi pajak adalah pengembalian pembayaran pajak yang dilakukan oleh negara kepada wajib pajak karena lebih bayar.

Baca juga: Heboh Tas Rp 20 Juta, Selebgram Ini Disenggol Ditjen Pajak

Robert mengatakan, Ditjen Pajak membuat kebijakan baru soal restitusi sehingga pengajuan restitusi bisa dipercepat.

Meski begitu, Robert menyakini tren pertumbuhan restitusi akan mulai pada semester II-2019. Itu artinya, ada optimisme penerima dari PPN dalam negeri akan naik hingga akhir 2019 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Laba RMKE Cetak Laba Bersih Rp 302,8 Miliar pada 2023

Whats New
Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com