Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjualan di AS Lesu, Laba Honda Tergelincir 16 Persen

Kompas.com - 03/08/2019, 21:25 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber Reuters

TOKYO, KOMPAS.com - Raksasa otomotif Jepang Honda Motor Co melaporkan penurunan laba operasional sebesar 16 persen pada kuartal I 2019. Kinerja yang mengecewakan ini lantaran penguatan nilai tukar yen dan penurunan penjualan mobil di AS.

Akibat yen perkasa, pendapatan Honda di luar negeri tergelincir karena selisih kurs.

Dikutip dari Reuters, Sabtu (3/8/2019), Honda melaporkan laba operasional pada periode April-Juni 2019 sebesar 252,4 miliar yen atau setara 2,36 miliar dollar AS, kira-kira mencapai Rp 33,4 triliun. Angka ini lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar 299,3 miliar yen.

Baca juga: Honda Akan Tutup Pabriknya di Inggris, 3.500 Pekerja Terancam PHK

Capaian tersebut pun meleset dari proyeksi para analis, yakni 246,9 miliar yen.

Adapun penjualan mobil Honda di Negeri Paman Sam merosot menjadi 407.000 unit pada kuartal I 2019. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan pada periode yang sama tahun 2018 yang mencapai 425.000 unit.

Honda pun mengoreksi perkiraan penjualan globalnya pada tahun ini hingga Maret 2020 menjadi 5,11 juta unit. Pada proyeksi sebelumnya, Honda memasang target penjualan global mencapai 5,16 juta unit.

Adapun pada tahun 2018 silam, penjualan mobil global Honda menyentuh rekor tertinggi, yakni 5,323 juta unit. Untuk tahun fiskal 2019, Honda memproyeksikan laba operasional tumbuh 6 persen menjadi 770 miliar yen.

Baca juga: Penjualan Astra Honda Motor Belum Terdampak Kenaikan Suku Bunga

Layaknya pabrikan mobil lainnya, Honda tengah berusaha membenahi diri di tengah pesatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan teknologi, seperti induk usaha Google Alphabet dan Uber. Ini sejalan dengan industri otomotif bergerak ke arah kendaraan berbagi, swakemudi, dan bertenaga listrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com