JAKARTA, KOMPAS.com - Gencatan senjata AS-China sejak pertemuan G20 di Jepang berakhir, perang dagang AS-China kembali memanas.
Presiden AS Donald Trump lagi-lagi berencana menampar tarif baru pada barang-barang China. Tarif yang dikenakan sekitar 10 persen atau senilai 300 miliar dollar AS yang berlaku secara efektif mulai 1 September mendatang.
Hal tersebut dapat mengancam penangguhan hukuman yang dijanjikan AS untuk perusahaan teknologi China, tentunya itu kabar buruk bagi Huawei yang sejak bulan Mei berada pada daftar hitam.
"Peningkatan ini meningkatkan risiko Trump mengingkari janjinya untuk menyelamatkan Huawei," kata para analis di Grup Eurasia dikutip CNN, Minggu (4/8/2019).
Namun, belum ada pihak yang mengetahui berapa lama lagi Huawei akan masuk ke daftar hitam. Pun dampak yang akan diterima Huawei akan lebih besar dibanding sebelum-sebelumnya atau justru sebaliknya.
Pasalnya untuk sementara ini, Trump tidak menyebut Huawei dalam cuitan di akun twitternya. Tapi, analis memperkirakan tarif akan naik kembali jika Trump mundur dari janjinya mengeluarkan lisensi untuk perusahaan AS yang memasok barangnya ke Huawei.
"Jika Trump mundur dari janji untuk mengeluarkan lisensi untuk pemasok Huawei AS, kemungkinan negosiasi mogok dan tarif yang dikenakan naik," ucap analis.
Huawei pun belum bersedia komentar mengenai tarif baru yang bakal dilayangkan Trump. Tapi perusahaan telah mengakui hal itu sangat merugikan bisnisnya. CEO Huawei Ren Zhengfei mengatakan penjualan ponsel pintar di luar China sudah anjlok 40 persen sejak tarif dilayangkan.
Ketua Huawei Liang Hua menambahkan, perusahaan memprediksi akan mengalami kesulitan di paruh ke dua tahun ini dan tahun depan.
"Perusahaan akan terus menghadapi kesulitan pada paruh kedua tahun ini dan tahun depan. Namun bisnis 5G kami adalah pemimpin global yang kuat saat ini. Tapi kampanye AS dapat memperlambat peluncuran 5G global kami," kata Liang Hua.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.