Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Investigasi Penyebab Pemadaman Listrik

Kompas.com - 05/08/2019, 09:15 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan melakukan investigasi secara mendalam dan menyeluruh untuk mengungkap penyebab pemadaman listrik nyaris total (black out) yang terjadi Minggu (4/8/2019) kemarin.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pengadaan Strategis 2 PLN Djoko Rahardjo Abumanan.

"Nanti kami investigasi lagi, apakah masalahnya sesuai dengan analisa sementara atau tidak," kata Djoko seperti dilansir Kontan.co.id, Senin (5/8/2019).

Djoko menyampaikan, analisa sementara penyebab black out tersebut adalah karena ada gangguan pada sirkuit transmisi yang menopang dan menyalurkan listrik dari timur ke barat Jawa.

Baca juga: Pemadaman Listrik, PLN Harus Berikan Kompensasi

Djoko menyebut, sistem kelistrikan di Jawa Bali masih memiliki kelemahan meski secara kapasitas pembangkit sudah andal. Kelemahannya, kata Djoko, adalah ketidakseimbangan pertumbuhan antara di Jawa bagian timur dan barat.

Alhasil, setiap harinya ada 2.000 megawatt (MW)-3.000 MW listrik yang harus dialirkan dari pembangkit dan sistem yang ada di timur Jawa menuju ke Jawa bagian barat.

"Mulai dari Karawang, Bekasi, Jakarta, itu bebannya besar sekali, selalu setiap hari ada aliran yang mengalir 2.000 MW-3.000 MW, tergantung kondisi sistem," katanya.

Baca juga: [POPULER MONEY} Kronologi Padamnya Listrik di Jabar dan DKI | Sukses Setelah 27 Kali Gagal

Djoko menggambarkan, saat beban sedang rendah yaitu pada akhir pekan, PLN melakukan pemeliharaan sistem transmisi. Nah, pada saat yang bersamaan, pada Minggu (4/8/2019) kemarin terjadi gangguan dua sirkuit transmisi 500 kV Ungaran-Pemalang.

Saat gangguan tersebut, beban listrik di Jawa bagian barat mengalami kelebihan daya dibandingkan dengan bagian timur. Selisihnya sekitar 3.000 MW.

Malangnya, sirkuit transmisi yang tersedia tidak mampu menahan selisih beban tersebut. "Apalagi sedang ada pemeliharaan, jadi nggak mampu. Tapi itu analisa sementara, nanti kami dengan tim akan cek lagi apakah betul (seperti analisa sementara) atau ada sebab lain," jelas Djoko.

Baca juga: PLN Klaim Punya Cadangan Listrik untuk MRT, Kenapa MRT Ikut Mati?

Selain merugikan konsumen PLN, sambung Djoko, blackout tersebut juga membuat perusahaan setrum BUMN itu harus menelan kerugian. Djoko bilang, potensi opportunity lost PLN bisa lebih dari Rp 90 miliar.

Perkiraan tersebut masih hitungan awal. Djoko mengatakan, saat blackout terjadi, beban turun dari biasanya 22.000 MW menjadi hanya 13.000 MW. Sehingga, ada 9.000 MW yang hilang.

Potensi kerugian itu, kata Djoko, dihitung dari jumlah daya yang hilang, dikali dengan lama durasi dan harga tarif listrik.

"Itu perkiraan opportunity lost, kan selama itu PLN nggak bisa jual listrik," katanya.

Berbarengan dengan itu, imbuh Djoko, PLN pun menegaskan tidak akan lepas tangan atas kerugian yang dialami pelanggan.

Ia mengatakan, pihaknya masih menghitung dan melakukan kompensasi sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017 tentang Tingkat Mutu Pelayanan dan Biaya yang Terkait dengan Penyaluran Tenaga Listrik oleh PT PLN (Persero).

"Itu kan ada aturannya, sedang kami hitung, dan kami merujuk ke sana," tandas Djoko. (Ridwan Nanda Mulyana)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Berpotensi rugi lebih dari Rp 90 miliar akibat blackout, PLN akan investigasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com