NEW YORK, KOMPAS.com - Perang dagang membuat industri komputer Amerika Serikat mengalami tekanan dari berbagai sisi.
Produsen chip negara Paman Sam pun mengalami masa-masa yang berat dalam dua bulan terakhir setelah Gedung Putih memutuskan untuk memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam impor mereka. Keberadaan tarif baru yang baru saja diusulkan oleh Presiden AS Donald Trump kepada China juga bakal menambah beban mereka.
Intel, Qualcom, dan Advanced Micro Devices baru-baru ini mengatakan, ketegangan perdagangan yang sedang berlangsung dengan China serta pembatasan penjualan ke Huawei membebani batas bawah sekaligus prediksi kinerja para produsen cip tersebut.
Baca juga: Perang Dagang Memanas, Akankah Nasib Huawei Bertambah Buruk?
"Tarif dan ketidakpastian perang dagang menimbulkan ketidakpastian di rantai konsumen kami," ujar CEO Intel Bob Swan dalam sebuah percakapan dengan pemegang saham seperti dikutip dari CNN, Senin (5/8/2019).
Perusahaan menginginkan Trump untuk menyelesaikan masalah perang dagang. Namun, trump justru bakal menambah tarif sebesar 10 persen untuk 300 miliar dollar AS produk China yang belum dia kenaik tarif seperti laptop, smartphone, dan produk teknologi lainnya.
Dimasukkannya Huawei ke dalam daftar hitam pun mengancam jalannya bisnis teknologi di Amerika.
Baca juga: Apa Kabar Perundingan Perang Dagang AS dan China?
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.