Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbas Pemadaman Listrik, Ritel Tutup Lebih Awal hingga Rugi Rp 100 Miliar

Kompas.com - 06/08/2019, 09:38 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemadaman listrik serentak yang hampir seharian terjadi pada Minggu (4/8/2019) berdampak signifikan terhadap kegiatan bisnis. Salah satu yang terdampak adalah toko ritel.

Meski sudah dibekali dengan genset, namun daya tahannya tergantung dengan berapa banyak bahan bakar yang tersisa.

Managing Director PT Indomarco Prismatama (Indomaret) Wiwiek Yusuf mengatakan, pihaknya mengalami kerugian dengan adanya pemadaman listrik tersebut. Sebab, kios Indomaret tidak bisa beroperasi optimal tanpa adanya aliran listrik.

“Kerugian pasti ada, tapi kami belum kalkulasi. Toko seperti Indomaret memang sangat bergantung dengan tenaga listrik,” ujar Wiwiek kepada Kompas.com, Senin (5/8/2019).

Baca juga: Imbas Listrik Padam, PT KCI Bantah Gratiskan Tiket KRL

Setiap kios dibekali dengan genset berkapasitas 5 Kilovolt Ampere (kva). Genset hanya bisa digunakan terbatas untuk mesin pendingin, kasir, dan penerangan seadanya. Jika genset mati, maka terpaksa gerai ritel harus ditutup.

Hal tersebut juga dialami PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk sebagai pengelola Alfamart. Corporate Communication GM Alfamart Nur Rachman menyatakan, ritel merasa terganggu dengan adanya pemadaman listrik serentak di Jabodetabek.

Dia menyayangkan tidak adanya pemberitahuan dari PLN sehingga tak bisa mengantisipasinya untuk menyediakan cadangan bahan bakar genset.

"Seyogyanya PLN memberi peringatan atau pengumuman terlebih dahulu agar kami bisa mengupayakan cara tetap memberi pelayanan maksimal kepada konsumen," ujar Rachman.

Bahkan, pemadaman listrik masih berlangsung hingga Selasa (6/8/2019) di beberapa wilayah.

Berikut sejumlah fakta mengenai terhambatnya kegiatan ekonomi akibat pemadaman listrik:

1. Toko tutup lebih awal

Pemadaman listrik berdampak pada operasional sejumlah kios Alfamart, Indomaret, serta ritel lainnya di Jabodetabek dan sekitarnya. Rachman mengatakan, beberapa kios memang dibekali genset, namun masih ada yang tidak terdapat daya tambahan sama sekali. Hal ini membuat beberapa toko harus tutup lebih awal.

"Kami rasa mungkin istilah kerugian kurang tepat, namun lebih ke terganggunya proses bisnis karena total jam operasional berkurang akibat toko tutup lebih awal," kata Rachman.

Namun, Rachman belum dapat memastikan berapa besar toko yang terdampak maupun estimasi kerugiannya. Yang pasti, kata Rachman, tak hanya bisnis yang terdampak, masyarakat juga kecewa karena tidak terlayani maksimal.

Baca juga: Menko Darmin: Listrik Mati Pasti Merugikan...

2. Merugi hingga Rp 100 miliar

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com