Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menakar Kerugian akibat Padamnya Setrum PLN...

Kompas.com - 06/08/2019, 12:42 WIB
Yoga Sukmana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Padamnya listrik di sebagian wilayah Jawa akibat gangguan pada sisi transmisi di Ungaran dan Pemalang menimbulkan dampak yang tidak sedikit.

Jaringan telekomunikasi terputus, angkutan massal seperti Kereta Rel Listrik (Jabodetabek) hingga MRT pun sempat tidak bisa beroperasi karena tidak ada pasokan listrik pada Minggu (5/8/2019).

Padamnya listrik di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta dan Banten terjadi lebih dari 7 jam. Bahkan ada yang lebih dari 30 jam lebih seperti terjadi di daerah Tangerang, Banten.

Baca juga: Menanti Janji Kompensasi Listrik Padam

Selama ini, ketiga provinsi yang terdampak padamnya listrik dikenal sebagai jantung ekonomi Jawa. Diperkirakan terjadi kerugian ekonomi yang tidak sedikit akibat padamnya listrik tersebut.

"Kalau dibilang merugikan sudah pasti merugikan (ekonomi)," ujar Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Senin (5/8/2019).

Meski begitu Darmin enggan menerka seberapa besar kerugian yang terjadi, termasuk dampak kejadian ini terhadap minat investasi para pelaku bisnis.

Ia hanya berharap kejadian listrik padam dalam skala wilayah yang luas seperti ini tidak lagi terjadi dikemudian hari karena punya imbas kepada ekonomi masyarakat.

Sejumlah pelaku usaha sendiri sudah  angkat bicara ihwal kerugian akibat padamnya listrik tersebut.

Pukul peritel

Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyatakan, anggota mereka mengalami kerugian materil akibat pemadaman listrik serentak di sebagian Jawa pada Minggu (4/8/2019).

Sebagian peritel yang memilih tetap buka harus menanggung beban biaya yang membengkak karena harus mengisi cadangan bahan bakar genset agar tahan untuk waktu tertentu.

Sementara itu sebagian peritel yang tokonya tidak dilengkapi genset terpaksa harus menutup tokonya lebih awal sebelum jam normal operasional.

Aprindo mencatat potensi kerugian anggota akibat kejadian tersebut mencapai Rp 90 miliar -Rp 100 miliar setiap enam jam padamnya listrik. Artinya bila listrik padam mencapai 12 jam, maka kerugian bisa dua kali lipat.

“Kalau kemarin saja mulai pukul 11.50 WIB hingga pukul 22.00 WIB atau jam normal operasional gerai berakhir, sementara listrik masih padam, bisa dikalikan berapa kerugian yang kami derita,” ujar Ketua Umum A[rindo Roy Mandey dalam keterangan tertulisnya.

Baca juga: Imbas Pemadaman Listrik, Ritel Tutup Lebih Awal hingga Rugi Rp 100 Miliar

Omzet UMKM ambruk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com