Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mogok saat Listrik Padam, Seperti Ini Sistem Kelistrikan MRT Jakarta

Kompas.com - 06/08/2019, 15:28 WIB
Yoga Sukmana,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 3.000 orang harus dievakuasi karena berhentinya kereta MRT Jakarta akibat terputusnya aliran listrik PLN pada Minggu (4/8/2019).

Banyak orang bertanya-tanya, mengapa operasional MRT Jakarta bisa terganggu mati listrik? Apakah moda transportasi modern seperti MRT Jakarta tidak memiliki pembangkit listrik cadangan?

Corporate Secretary Division Head PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin mengungkapkan, sistem pasokan listrik untuk MRT Jakarta memang mengandalkan sistem listrik nasional yang dikelola oleh PLN.

"Gangguan yang dialami oleh PLN berdampak pada terputusnya pasokan listrik," ujarnya dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (6/8/2019).

Baca juga: Akibat Listrik Padam, MRT Jakarta Perkirakan Kerugian Rp 507 Juta

Saat ini kata dia, terdapat 2 jalur pasokan listrik MRT yang bersumber dari 2 subsistem 150kV PLN yang berbeda.

Subsistem tersebut yakni Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk PLN Pondok Indah dan Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk PLN CSW.

PLN, kata dia, telah berkomitmen untuk mendukung kehandalan pasokan listrik ke sistem MRT Jakarta dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas tambahan di Jakarta sebagai subsistem ketiga tersebut.

Namun, karena belum tersedianya subsistem ketiga tersebut, kedua subsistem yang ada jadi sandaran. Akibatnya, bila kedua subsistem itu terjadi gangguan, maka pasokan listrik untuk menggerakkan kereta Ratangga MRT Jakarta juga terganggu.

Baca juga: Menhub: Seharusnya MRT dan KRL Punya Pembangkit Listrik Sendiri

"PT MRT Jakarta saat ini menggunakan pasokan listrik dari PLN dengan kontrak Layanan Premium, MRT Jakarta sangat menyesalkan terputusnya pasokan listrik dari PLN," kata Kamaluddin.

Lantas, apakah MRT Jakarta tidak memiliki sistem pembangkit cadangan (Generator Set/Genset)?

Kamaluddin memastikan MRT Jakarta memiliki sistem pembangkit cadangan tersebut.

Akan tetapi, sistem tersebut hanya memberikan pasokan listrik untuk kebutuhan keselamatan dan evakuasi di fasilitas stasiun dan di terowongan.

Oleh karena itu, ucapnya, evakuasi dapat dilakukan lantaran adanya listrik cadangan tersebut.

Baca juga: Ini Penyebab MRT Jakarta Tak Bisa Beroperasi Saat Listrik Padam

Kamaluddin mengatakan, desain pasokan listrik MRT Jakarta sudah sejalan dengan sistem kelistrikan MRT di berbagai negara lain, salah satunya New York Subway.

Bahkan, imbuh dia, New York Subway juga sempat mengalami masalah operasional saat terjadi pemadaman listrik selama 5 jam di kota New York pada Juni 2019 lalu.

Adapun kerugian finansial yang diderita MRT Jakarta akibat padamnya listrik pada Minggu diperkirakan mencapai Rp 507 juta. Kamaluddin menuturkan, kerugian ini berkaitan dengan potensi kehilanga penumpang mencapai 52.898 orang pada Minggu.

Kamaluddin melanjutkan, kerugian itu belum termasuk berbagai kerugian moril dan materil yang diderita oleh penumpang dan publik yang menggantungkan perjalanannya.

Baca juga: Senin Pagi, MRT Jakarta Beroperasi Normal

Bahkan, ungkap dia, terjadi penurunan penumpang MRT pada Senin (6/8/2018), atau sehari setelah padamnya listrik PLN. Angka penurunannya mencapai 6,43 persen.

Kemungkinan, penurunan ini disebabkan oleh kekhawatiran pengguna bahwa pemutusan pasokan listrik dapat terjadi lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Cara Membuat Kartu Debit Mandiri Contactless

Work Smart
Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Rincian Lengkap Harga Emas 19 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Kembali Tertekan, Nilai Tukar Rupiah Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS

Whats New
Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Gencar Ekspansi, BUAH Bangun Cold Storage di Samarinda dan Pekanbaru

Whats New
Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Harga Jagung Anjlok: Rombak Kelembagaan Rantai Pasok Pertanian

Whats New
Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Bandara Internasional Soekarno-Hatta Peringkat 28 Bandara Terbaik di Dunia

Whats New
IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com