JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan "mengancam" jajarannya untuk dimutasi ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Unit kerja di Kementerian ESDM tersebut memiliki tugas menjaga gunung api. Ancaman tersebut dilontarkan Jonan bagi jajarannya jika tak berhasil mengembangkan aplikasi perizinan berbasis online.
Dilansir dari Antaranews.com, Selasa (6/8/2019), hari ini Jonan meluncurkan aplikasi online sistem teknologi informasi (TI). Ia mengaku, dirinya sapai meminta bantuan Direktur IT PT Kereta Api Indonesia (Persero) Kuncoro Wibowo.
Baca juga: Jonan: Indonesia Tidak Akan Impor Gas
Pasalnya, Jonan menilai sistem TI di Kementerian ESDM tidak up to date. Adapun Kuncoro membantu menyusun cetak biru pengelolaan sistem informatika Kementerian ESDM.
"Sistem IT di sini kok enggak up to date, masa' kalah dengan KAI. Sampai akhirnya saya panggil Direktur IT KAI Pak Kuncoro, minta bantuan beliau. Enggak pakai ongkos (biaya) karena beliau sangat kagum dengan saya," katanya sambil tertawa.
Namun demikian, Jonan menuturkan Kuncoro masih menemui masalah dalam melakukan reformasi sistem TI di Kementerian ESDM. Hingga pada suatu hari, Jonan harus melakukan sendiri.
Baca juga: Jonan: Percepatan Proyek 35.000 MW Disesuaikan Kebutuhan Masyarakat
Padahal, ia ingin sistem perizinan online bisa selesai sebelum ia selesai menjabat pada Oktober mendatang.
"Saya panggil Wamen (Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar), lalu bilang, 'Kita bikin sendiri saja nanti kalau ada yang enggak mau saya bebastugaskan'. Tapi kalau dibebastugaskan negara rugi. Kebetulan kami membawahi Badan Geologi yang di bawahnya ada PVMBG, termasuk di dalamnya itu pengamat gunung api. Jadi kita pindahin ke situ saja," ungkap Jonan.
Menurut Jonan, layanan perizinan online merupakan hal penting di era saat ini. Sebab, sistem perizinan online akan dapat mempermudah dan mempercepat proses pengajuan perizinan agar investor bisa segera merealisasikan investasinya.
"Kalau pelayanan ke masyarakat tidak cepat, pertumbuhan bisa terganggu. Bukan peningkatan kemakmuran yang terlambat, tapi penciptaan lapangan kerja. Setiap tahun ada 2 juta orang lho (tenaga kerja yang bisa diserap). Kalau investasi, bisnis, tidak jalan mau dikasih kerja apa?" ujar Jonan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.