Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Kota Pindah ke Kalimantan, Ini Kata Dirut Wijaya Karya

Kompas.com - 07/08/2019, 17:11 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu telah memutuskan bahwa ibu kota negara akan dipindahkan ke Kalimantan. Lokasi ini dipilih berdasarkan sejumlah pertimbangan dan telaah mendalam.

Direktur Utama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) Tumiyana pun ikut mengomentari keputusan Presiden soal pindahkan ibu kota tersebut.

"Ngobrol sih pernah, tapi sambil ngopi aja," kata Tumiyana di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Tumiyana enggan menyebutkan dan menjelaskan secara gamblang dengan siapa membahas soal ibu kota baru tersebut. Apakah menyangkut pembangunan infrastruktur atau sisi lainnya.

Namun ia menilai Indonesia saat ini membutuhkan infrastruktur yang besar. Karena itu, WIKA meyakini punya kemampuan untuk mewujudkan itu jika memang nanti dilibatkan menggarap "Ibu Kota Baru".

"Negeri ini perlu infrastruktur besar," ungkapnya.

Baca juga: Begini Rancangan Ibu Kota Baru hingga Tahun 2045

Dia menambahkan, pada sisi lain pihaknya kini terus memperbaiki dan meningkatkan kemampuan sumber saya manusia (SDM) di internal WIKA. Sehingga perkembangan dan peluang ranah infrastruktur di masa depan bisa digarap atau diambil.

"Jadi besaran ekuitas menjadi menjadi tujuan utama WIKA, untuk bisa menaikkan balance sheet capacity. Sehingga apapun terjadi, apapun opportunity-nya WIKA punya kemampuan," tuturnya.

"Pada saat balance sheet capacity cukup itu artinya human development kita harus sampai (mampu juga), untuk menyongsong yang namanya opportunity terbentuk ke depan. Dalam posisi seperti ini, yang perlu dan segera dilakukan bagaimana membangun atau mempercepat pertumbuhan sumber daya yang dimiliki menyongsong era baru. Yang namanya tadi, buka aku yang nyebut, (ibu) kota baru mau di mana," imbuhnya.

Baca juga: RI Bisa Cetak Sejarah soal Pindahkan Ibu Kota, Ini Sebabnya

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran Israel Memanas, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com