Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Uji Coba B100 untuk Pembangkit Listrik

Kompas.com - 08/08/2019, 20:38 WIB
Heru Dahnur ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - PLN wilayah Kepulauan Bangka Belitung memulai uji coba bahan bakar B100 untuk pembangkit tenaga diesel.

Tahap awal, Agustus ini diuji cobakan pada pembangkit kapasitas 5 MW.

"Kami coba Agustus ini gunakan B100 atau seratus persen CPO sawit," kata GM PLN UIW Babel Abdul Mukhlis di PLTU Air Anyir, Rabu (7/8/2019).

Baca juga: Lebih Murah 40 Persen, Biodiesel B100 Bisa Hemat Devisa Rp 26 Triliun

Dia menuturkan, penggunaan B100 akan berdampak positif pada devisa negara. Pasalnya B100 yang berasal dari sawit produksi sepenuhnya dilakukan di dalam negeri.

"Mulai dari petani hingga pabrik CPO nya dalam negeri semua. Baik untuk devisa kita," ujarnya.

Sementara untuk B20 sejak lama telah digunakan untuk sejumlah pembangkit diesel.

B20 merupakan campuran 20 persen CPO dan sisanya 80 persen High Speed Diesel (HSD).

Baca juga: B100, Upaya Kementan Memperkuat Ketahanan Energi Nasional

Bahan bakar HSD atau solar meskipun diproduksi dalam negeri, namun masih dominan terkait dengan bea impor.

"Sesuai visi PLN ikut menggerakkan perekonomian. Ini salah satunya penggunaan B100," ucapnya.

Menurut Mukhlis, pembangkit diesel sejauh ini masih menjadi andalan karena lebih sederhana dan mudah dioperasikan.

Namun, untuk biaya bahan bakar selama ini tergolong mahal. Bahkan untuk solar kerap berfluktuasi tergantung nilai mata uang.

"Kalau untuk PLTU pakai batu bara memang lebih murah. Tapi prosesnya lebih rumit. Kalau ada pemeliharaan ini tidak mudah," ucapnya.

Mukhlis memastikan semua pembangkit yang ada di Kepulauan Bangka Belitung tetap dimaksimalkan demi menjaga keandalan pasokan listrik terhadap pelanggan.

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com