Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Siapkan PLTD Senayan untuk Dukung Listrik MRT

Kompas.com - 08/08/2019, 22:59 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) saat ini tengah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebagai pembangkit cadangan untuk memenuhi kebutuhan listrik MRT Jakarta.

Hal tersebut untuk mengantisipasi agar MRT Jakarta tak lagi mengalami pemadaman listrik seperti yang terjadi di Minggu, 4 Agustus 2019.

Direktur Regional Jawa Barat Banten PLN Haryanto W.S. menyatakan, pembangkit listrik tersebut berkapasitas 101 megawatt (MW) dengan nilai proyek sebesar Rp 1 triliun. Saat ini, pembangunan PLTD Senayan hampir rampung dan progressnya sudah mencapai 95 persen.

Baca juga: PLN Uji Coba B100 untuk Pembangkit Listrik

Adapun saat ini, MRT Jakarta memiliki kontrak pasokan listrik sebesar 60 MW per hari.

"Jadi kami siapkan PLTD ini khusus untuk backup kebutuhan listrik MRT Jakarta," ujar dia di PLTD Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Konstruksi PLTD Senayan membutuhkan waktu 15 bulan sejak Juni 2018 lalu. Rencananya, pembangkit cadangan tersebut bakal diresmikan di Hari Listrik Nasional yang jatuh pada 27 Oktober 2019.

Dengan demikian, MRT Jakarta akan memiliki dua pembangkit listrik cadangan. Pasokan listrik utama berasal dari Subsistem Gandul-Muara Karang melalui Gardu Induk PLN Pondok Indah.

Kemudian Subsistem Cawang-Bekasi melalui Gardu Induk PLN CSW menjadi cadangan pertama untuk pasokan listrik MRT. Cadangan kedua yakni pasokan listrik dari PLTD Senayan.

"Jadi kalau itu backup jalur utamanya mati, backup pertama mati, maka backup dua inilah yang menjadi last resource (sumber terakhir)," katanya.

Baca juga: Listrik Padam, Ombudsman Sebut Kompensasi PLN ke Pelanggan Terlalu Kecil

Hal ini sekaligus memastikan MRT Jakarta tidak akan mengalami pemadaman listrik. Menurutnya, kemungkinan PLTD Senayan tak berfungsi ketika digunakan sangat kecil, lantaran sudah dilengkapi dengan mesin yang memadai.

"Secara teoritis probabilitas kemungkinan 6 mesin yang ada di PLTD Senayan mengalami kerusakan itu sangat kecil. Jadi kalau 50 persen rusak masih ada 50 MW yang masih berfungsi. Cukuplah itu untuk kebutuhan MRT Jakarta," jelas dia.

Haryanto menjelaskan, kapasitas pembangkit listrik baru itu memang masih mencukupi untuk kebutuhan MRT Jakarta saat ini. Namun, untuk kebutuhan listrik usai pembangunan MRT tahap II dan III rampung, pihaknya akan menyesuaikan kembali.

"MRT Jakarta sekarang ini bebannya belum sampai 60 MW. Jadi dengan adanya pembangunan selanjutnya, kami akan menghitung apakah cukup dengan ini saja atau perlu menambah dan kami lakukan berkoordinasi dengan pihak MRT Jakarta," jelasnya.

Baca juga: PLN Pastikan Bakal Bayar Kompensasi ke MRT Jakarta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com