Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korsel Hapus Jepang dari Daftar Mitra Dagang Utama

Kompas.com - 12/08/2019, 21:02 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNN

SEOUL, KOMPAS.com -  Korea Selatan menghilangkan Jepang dari daftar mitra dagang utama. Hal yang dilakukan oleh Korea Selatan akan memberi dampak terhadap perusahaan-perusahaan teknologi.

Dikutip dari CNN, Senin (12/8/2019), Menteri Perdagangan Korsel Sung Yun-Mo mengatakan, status Jepang yang merupakan mitra perdagangan paling terpercaya akan digantikan dengan status baru di sebuah kategori yang juga baru.

Penggantian status ini berarti, perusahaan-perusahaan Korea Selatan yang melakukan ekspor ke Jepang harus menyelesaikan dokumen yang lebih banyak, waktu persetuaan dokumen yang lebih lama dan waktu izin yang lebih singkat.

Petinggi di Korea Selatan tidak spesifik menyebutkan barang apa saja yang akan terdampak.

Baca juga: Perang Dagang Jepang-Korsel, Industri Ponsel Bisa Terkena Imbas

"Korea Selatan membuka pintunya untuk berdiskusi dengan Jepang apabila pemerintah Jepang meminta untuk berdiskusi," ungkap Sung.

Menurut Sung, keputusan yang diambil adalah berdasarkan diskusi yang terjadi pada minggu lalu, dan keputusan ini bukanlah respon dari kebijakan baru yang dibuat oleh pemerintah Jepang.

Kebijakan yang dimaksud adalah, kebijakan Jepang yang menghapus Korea Selatan sebagai partner perdagangan istimewa yang dilakukan pada awal bulan ini.

Keributan antara kedua negara ini dimulai bulan lalu ketika Tokyo menerapkan kontrol pada ekspor tiga bahan kimia ke Korea Selatan. Bahan-bahan tersebut digunakan untuk membuat chip komputer.

Bahan tersebut pun sangat penting bagi perusahaan seperti Samsung dan perusahaan Korea Selatan lainnya yang membuat semikonduktor.

Baca juga: Di Sela KTT G20, RI-Jepang Bahas Penyelesaian Perjanjian Perluasan Akses Pasar

Pembatasan ini mengharuskan perusahaan Jepang untuk mengajukan lisensi untuk masing-masing produk, ini merupakan proses yang dapat memakan waktu hingga 90 hari.

Pekan lalu, Jepang menyetujui ekspor pertama salah satu bahan kimia ke Korea Selatan, tetapi memperingatkan bahwa pihaknya dapat memperluas pembatasan dalam berurusan dengan negara tetangganya ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Rincian Harga Emas di Pegadaian Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Pembentukan Badan Penerimaan Negara Masuk Dokumen Rencana Kerja Pemerintah 2025

Whats New
Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Neraca Dagang RI Kembali Surplus, BI: Positif Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi

Whats New
Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Sambut Putusan MK soal Sengketa Pilpres, Kadin: Akan Berikan Kepastian bagi Dunia Usaha

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Niaga hingga BCA

Whats New
Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Anjlok Rp 18.000 Per Gram, Simak Harga Emas Antam Hari Ini 23 April 2024

Spend Smart
IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

IHSG Awal Sesi Tancap Gas, Rupiah Malah Melemah

Whats New
Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Harga Emas Dunia Anjlok, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com