Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Ini Cara Desa Pandak Ciptakan Kemandirian Ekonomi

Kompas.com - 13/08/2019, 10:52 WIB
Anissa DW,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

Rasito menjelaskan, dana desa yang digulirkan pemerintah pusat seluruhnya dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup warga desa. Caranya dengan melakukan inovasi membangun desa wisata yang berkualitas agar nilai ekonomi aset desa meningkat.

Baca juga: Tak Hanya Kota dan Pantai, Ini 5 Desa Wisata di Yogyakarta

Terdapat sejumlah wahana wisata yang sudah dan sedang dibangun di desa yang berada di kawasan wisata Baturade ini. Misalnya, wahana The Village dan The Forest Island yang sudah beroperasi sejak beberapa tahun lalu.

The Village merupakan wisata edukasi yang dibuka sejak 2018 lalu. Tempat itu pun menjadi dijadikan latar belakang foto karena memiliki taman-taman bunga serta gedung dengan arsitektur instagramable.

“The Village dibangun di tanah kas desa. Dulu tanah ini disewa Rp 5 juta per tahun, sekarang Rp 80 juta per tahun. Tempat ini juga menyerap sekitar 50 tenaga kerja dari desa,” tutur Rasito.

Sementara itu, The Forest Island adalah taman bersantai bagi keluarga. Wahana ini dilengkapi dengan taman bunga, taman bermain, dan kolam renang. Ada juga kolam renang indoor khusus untuk perempuan atau kolam renang syariah.

Resort berstandar internasional

Selain dua wahana itu, Desa Pandak sedang membangun wisata andalan lainnya, yakni Pandak Mannayo Resort 1 dan 2.

Resort ini merupakan wisata terpadu dengan beragam atraksi berstandar internasional, seperti waterpark, kolam renang standar olimpiade, dan camping ground. Di tempat ini juga dibuatkan kios-kios untuk usaha masyarakat desa yang dikelola BUMDes.

Pandak Mannayo Resort sendiri merupakan hasil kerja sama Desa Pandak dengan PT Kokoria asal Korea. Proyek senilai Rp 225 miliar ini dibangun di lahan seluas 10,22 hektar.

Proses pembangunannya dimulai pada 2018 dan menyerap tenaga kerja sekitar 400 orang. Pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu maksimal 4 tahun.

Baca juga: Startup Ini Fasilitasi E-ticketing untuk Desa Wisata

“Sebelum bekerja sama dengan PT Kokoria, tanah ini disewakan setahun Rp 17,5 juta 1 hektarnya. Sekarang, untuk 1 tahun, harga sewa per hektar Rp 150 juta,” ucap Rasito.

Menurutnya, PT Kokoria akan mengelola Pandak Mannayo Resort selama 20 tahun. Kemudian setelah 20 tahun, bangunan resort itu akan menjadi milik desa.

Saat pembangunan selesai, Pandak Mannayo Resort diperkirakan dapat menyerap banyak tenaga kerja dari desa. Nantinya, jelas Rasito, pegawai resort akan dikelola unit outsourcing milik BUMDes.

Berbagai upaya yang telah dilakukan untuk membangun Desa Pandak pun membuahkan hasil manis. Menurut Rasito, saat ini penghasilan masyarakat sudah meningkat dan peluang lapangan kerja pun terbuka makin luas.

“Peluang terbukanya lapangan kerja pun makin luas dengan adanya wahana wisata. Saat ini, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa senilai Rp 5,4 miliar. Estimasi pendapatan desa tahun ini Rp 2,9 miliar,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com