Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Kerja di Usia Pensiun? Jangan Lupa Lakukan Strategi ini

Kompas.com - 14/08/2019, 11:04 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

KOMPAS.com - Tingkat produktivitas seseorang tentu akan menurun saat memasuki usia senja. Hal tersebut adalah faktor utama pekerja untuk mendapatkan masa pensiun dari dunia kerja.

Umumnya, mendekati masa pensiun, seseorang akan membayangkan kehidupan yang lebih santai dan menyenangkan. Sebab keseharian tidak sesibuk saat masih bekerja, maka akan ada banyak waktu untuk bermain dengan cucu, ataupun untuk melakukan hobi.

Namun faktanya, terkadang orang-orang yang telah memasuki masa pensiun punya masalah finansial. Ada pula yang merasa kesepian karena perubahan lingkungan yang cukup drastis.

Jika biasanya sering berinteraksi dengan rekan-rekan atau klien di lingkungan kerja, maka interaksi seperti itu pun akan hilang saat pensiun.

Faktor finansial, perasaan untuk ingin tetap produktif atau sekadar berkumpul dengan banyak orang sering menjadikan orang-orang yang telah memasuki masa pensiun punya rencana bekerja kembali.

Tentu tidak ada yang salah dengan keinginan tersebut. Maka, bukan hal yang mengherankan jika Anda mungkin sering melihat orang-orang yang tetap memaksa untuk bekerja meski sudah berusia lanjut.

Apabila Anda merupakan salah satu orang yang berencana untuk tetap produktif meski telah memasuki usia untuk berhenti dari dunia kerja, jangan lupakan strategi ini biar tetap bisa menikmati seperti dikutip dari Cermati.com.

1. Jalani Pekerjaan yang Bikin Bahagia

Beberapa bulan setelah memasuki waktu pensiun, Anda mungkin akan merasakan kehidupan yang tenang dan sejahtera. Namun, tidak jarang perasaan puas dengan kehidupan tersebut akan semakin berkurang, dan mulai merindukan rutinitas saat masih bekerja.

Meski tidak ada salahnya untuk berusaha mencari kesibukan kembali, akan jadi pilihan yang bijak jika Anda memutuskan untuk menjalani pekerjaan yang dapat membuat Anda bahagia. Dengan demikian, tekanan yang dihadapi dan kemungkinan stress saat menjalaninya pun jarang Anda rasakan.

Selain itu, karena salah satu masalah yang umum dihadapi saat pensiun adalah perasaan kesepian, maka lebih baik jika Anda melakukan pekerjaan dimana membutuhkan banyak kontak sosial.

Selain sekadar untuk menghilangkan rasa kesepian, kemampuan komunikasi dan mengenali karakter customer atau klien pun akan semakin terlatih dengan banyak berinteraksi.

Baca Juga: Pensiun dengan Simpanan Miliaran Rupiah, Bagaimana Caranya?

2. Meniptakan Lapangan Kerja Meski Tak Harus Besar

Masalah yang hingga kini masih belum dapat teratasi dengan maksimal yaitu kurangnya lapangan kerja. Saat ini, bisa Anda ketahui bahwa masih banyak masyarakat dengan usia produktif yang belum mendapatkan kesempatan untuk bekerja akibat kurangnya lowongan kerja yang tersedia.

Apabila dipikirkan lebih jauh, orang-orang yang masih belum berkesempatan untuk bekerja memiliki peluang yang cukup besar untuk memajukan bangsa. Alasannya tentu saja karena usianya yang masih produktif dan kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dengan baik dapat menghasilkan berbagai penemuan atau inovasi baru yang lebih berguna.

Tidak jarang, realisasi ide kreatif tersebut dapat membuat kegiatan manusia menjadi lebih mudah. Sebagai orang yang telah malang melintang di dunia kerja, tentu Anda memiliki lebih banyak pengalaman dan pengetahuan dibanding dengan para pekerja muda, bukan?

Daripada menyimpan pengetahuan hanya untuk diri sendiri, tentu akan menjadi keputusan yang tepat jika Anda membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain, tentu Anda dapat menerapkan pengetahuan yang dimiliki sekaligus mengurangi angka pengangguran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com