Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dongkrak Kualitas SDM Lokal, IBM Bakal Buat Sekolah Teknologi di Indonesia

Kompas.com - 14/08/2019, 15:23 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

SINGAPURA, KOMPAS.com - Raksasa teknologi IBM, berencana untuk berinvestasi di Indonesia dengan membuat sekolah untuk mengakomodir kebutuhan akan tenaga kerja di era digitalisasi.

Chairman dan CEO IBM Asia Pasifik Harriet Green mengungkapkan, pihaknya saat ini tengah mengembangkan program untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia (SDM) lokal di kawasan Asia Tenggara, salah satunya melalui Pathways in Technology Early College High Schools (P-TECH) yang setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA).

"Kami memutuskan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan lokal, salah satunya melalui P-TECH yang bakal diluncurkan di Thailand 10 hari lagi, dan selanjutnya di Indonesia. Kami sangat fokus untuk mengembangkan kemampuan lokal tersebut," ujar Harriet di Singapura, Rabu (14/8/2019).

Baca juga: Di Luar Ekspektasi, Pendapatan IBM Menjulang

IBM tahun lalu telah membuka P-TECH di Singapura, yang kemudian di susul dengan Filipina pada Januari 2019 lalu.

Kemudian pada 24 Agustus 2019, IBM bakal membuka secara resmi P-TECH di Thailand.

Kurikulum yang diajarkan dalam P-TECH meliputi teknologi informasi dan komunikasi (ICT), serta Science, Technology, Engineering and Mathematics (STEM).

Harriet mengatakan, adanya P-TECH di Indonesia diharapkan bisa meningkatkan kualitas generasi muda agar bisa melayani klien IBM yang berbasis di Indonesia.

"Kami benar-benar serius untuk berinvestasi di Indonesia, sehingga setiap anak muda di seluruh kawasan Indonesia bisa mendukung klien kami yang berada di Indonesia," ujar dia.

Baca juga: Dongkrak Mutu SDM, Indonesia-Italia Jajaki Kerja Sama

Adapun saat ini, setidaknya P-TECH terdapat di 10 negara, yaitu Amerika Serikat, Maroko, Australia, Taiwan, Singapura, Korea Selatan, Irlandia, Brasil, Kolombia dan Filipina.

Untuk di Indonesia, IBM masih mencari model kurikulum yang sekiranya cocok untuk diterapkan

Adapun sebagai gambaran, di beberapa negara, sistem pendidikan yang dipelopori oleh raksasa komputer tersebut bisa dibilang cukup sederhana, setengah dari lebih dari 200 hari sekolah, siswa bakal melakukan kegiatan magang yang dibayar.

Lokasi magang sesuai dengan yang sudah disepakati oleh IBM di negara tersebut.

Entitas bisnis yang berpartisipasi dalam kegiatan magang tersebut meliputi bidang teknologi informasi, teknik, desain dan kreasi dan analisis data.

Baca juga: Transformasi Digital, SDM Pendukung Teknologi Jangan Dilupakan

Sehingga, mereka yang bersekolah di P-TECH bakal mendapatkan bekal ilmu sehingga lebih siap untuk bekerja di dunia digital kelak.

Adapun 50 persen sisa dari tahun ajaran, siswa bakal berkutat pada studi akademis, meski tetap menjalankan praktik-praktik dunia kerja secara aktual, tak hanya studi akademis yang ada di setiap kampus atau universitas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com