KOMPAS.com – Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengatakan, daya saing pupuk Indonesia perlu ditingkatkan melalui peningkatan keragaman produk.
Misalnya dengan membuat produk pupuk sesuai karakteristik lahan seperti sawah, lahan kering, rawa pasangsurut, dan rawa lebak.
“Satu jenis pupuk tidak mungkin bisa untuk semuanya karena setiap tanaman, setiap lahan, dan setiap musim itu unik,” kata Sarwo Edhy, melaui rilis tertulis, Rabu (14/8/2019).
Selain itu, Kementan menilai pupuk merupakan kunci kemajuan pertanian di era modern.
Baca juga: Petani Wajib Miliki Kartu Tani untuk Dapatkan Pupuk Bersubsidi
Hasil penelitian menunjukkan, pupuk menyumbang 20 persen sampai 40 persen dalam meningkatkan produktivitas tanaman pertanian.
Untuk itu, Kementan turut membantu para petani dengan menghadirkan pupuk bersubsidi.
Sarwo Edhy menjelaskan, pupuk bersubsidi ini bermacam jenisnya. Masing-masing memiliki manfaat tersendiri.
Contohnya pupuk urea yang terbuat dari campuran gas amoniak dan gas asam arang.
Pupuk bersubsidi urea ini menjadi salah satu yang paling banyak digunakan petani baik untuk lahan pertanian maupun budidaya.
Baca juga: Mengenal Jenis Pupuk Bersubsidi yang Disalurkan Kementan…
“Pupuk ini memiliki kadar air yang cukup tinggi sehingga mempercepat pertumbuhan tanaman. Adanya kandungan air juga membuat tanaman akan tumbuh hijau,” jelasnya.
Pupuk selanjutnya adalah SP-36 yang memiliki manfaat menambah unsur hara fosfor pada tanaman. Dengan pupuk ini buah yang dihasilkan akan lebih banyak dan kualitas biji jadi lebih baik.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.