Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Penjabaran RAPBN 2020 Pasca-Pidato Nota Keuangan Presiden

Kompas.com - 16/08/2019, 13:55 WIB
Yoga Sukmana,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah akan memaparkan secara rinci Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020 pasca pidato Nota Keuangan Presiden Joko Widodo.

Rencananya, pemaparan RAPBN 2020 akan dipimpin oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.

Adapun konferensi pers pemaparan RAPBN 2020 akan digelar di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Jumat (16/8/2019) pukul 16.00 WIB.

Dalam pemaparan nanti, pemerintah akan menjabarkan asumsi-asumsi makro ekonomi, alokasi anggaran hingga program-program unggulan pemerintah pada 2020.

Beberapa menteri akan turut hadir dalam pemaparan RAPBN 2020. Antara lain Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.

Selain itu Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumardi hingga Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

Asumsi Makro

Sebelumnya dalam rapat di Badan Anggaran DPR, Senin, (8/7/2019) telah disepakati asumsi makro untuk RAPBN 2019.

Baca juga : Diketok, Banggar DPR RI Sahkan Postur RAPBN 2020

Adapun asumsi makro yang telah disepakati oleh Banggar DPR sebagai berikut.

1. Pertumbuhan ekonomi di tahun 2020 diperkirakan pada kisaran 5,2 persen sampai 5,5 persen. Perkiraan tersebut dianggap cukup realistis dengan mempertimbangkan kondisi perekonomian domestik dan prospek pelemahan perekonomian global serta terobosan kebijakan yang akan ditempuh pemerintah.

2. Laju inflasi diperkirakan pada kisaran 2 persen hingga 4 persen. Pencapaian tersebut terutama akan didukung strategi umum pengendalian inflasi dengan menciptakan keterjangkauan harga, menjamin ketersediaan pasokan dan memastikan kelancaraan distribusi. Upaya lain yang bakal dilakukan adalah sistem komunikasi efektif dalam rangka menjaga ekspektasi inflasi masyarakat.

3. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada 2020 diperkirakan pada kisaran Rp 14.000 sampai Rp 14.500 per dollar AS.

4. Suku bunga SPN 3 bulan tahun 2020 diperkirakan pada kisaran 5 persen sampai 5,5 persen. Perkiraan tersebut dipengaruhi terutama oleh peningkatan ketidakpastian pasar keuangan global yang mendorong capital outflow ke negara maju serta risiko defisit transaksi berjalan dapat memengaruhi persepsi investor yang bakal berdampak pada suku bunga domestik.

5. Harga minyak atau ICP (Indonesian Crude Price) pada 2020 diperkirakan pada kisaran 60 dollar AS hingga 70 dollar AS per barrel.

6. Lifting minyak dan gas bumi alias lifting migas pada 2020 diperkirakan pada 1,88 juta sampai 2,14 juta barrel per hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com