Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi: Kalau Kita Boikot Tak Mau Pakai Keresek, Pabrik Akan Berhenti...

Kompas.com - 19/08/2019, 05:07 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengharapkan perusahaan-perusahan di Indonesia untuk menghentikan produksi plastik sekali pakai. Dia pun meminta perusahaan untuk beralih memproduksi barang-barang yang dapat didaur ulang.

"Saya mengimbau perusahaan-perusahaan yang masih memasok plastik sekali pakai untuk segera mengalihkan produksi ke bahan-bahan lain, seperti plastik yang durable, jual tumbler atau jual tas kanepo. Jangan jual tas keresek lagi," kata Susi Pudjiastuti saat menghadiri kegiatan bersih sampah laut di Pantai Timur, Ancol, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Dia menyarankan bisnis perusahaan diubah untuk mendorong terciptanya kondisi lingkungan yang asri dan bersih.

Baca juga: Saat Sri Mulyani Disuguhi Air Mineral Botol Plastik, Susi Langsung Teriak...

"Kalau kita boikot tidak mau pakai keresek, pabrik keresek akan berhenti. Jadi tinggal maunya siapa duluan, pabrik yang produksi keresek atau kita," ucapnya.

"Kita bikin sampah, kita yang rugi karena harus bayar. Lebih baik beli kantong dari kain, rotan, pandan gaya bisa terlihat lebih antik, unik, etnis, dan etnik," tambahnya.

Saat ini sampah plastik sekali pakai menjadi salah satu persoalan terbesar di lautan Indonesia dengan predikat negara kedua penyumbang sampah terbesar di dunia, setelah China. Situasi ini mengancam lebih dari 800 spesies biota laut, termasuk terumbu karang.

Baca juga: Susi: Kalau Mau Ngusir 10.000 Kapal Ilegal Tanpa Penenggelaman, Ya Enggak Bisa

Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com