Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kaus Kaki, Startup Ini Bisa Meraup Rp 1,4 Triliun

Kompas.com - 19/08/2019, 07:38 WIB
Desy Kristi Yanti,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

KOMPAS.com- Bagi banyak orang, kaus kaki mungkin tampak seperti yang tidak penting. Tetapi bagi David Heath dan Randy Goldberg, pendiri startup Bombas, kaus kaki bukan hanya bisnis besar, melainkan juga membantu membuat hidup orang lebih baik.

Bombas didirikan pada tahun 2013 dengan dukungan dari bintang "Shark Tank" Daymond John. Perusahaan rintisan tersebut didirikan dengan tujuan awal sebagai aksi sosial. Untuk setiap pasang kaus kaki yang dijual, Bombas menyumbangkan sepasang kepada para tunawisma.

Faktanya, aspek amal dari bisnis tersebut tak hanya sebuah renungan, tapi juga menjadi pemicu ide untuk perusahaan sejak awal.

Baca juga: Ini 4 Pesan Investor untuk Para Pendiri Startup yang Butuh Pendanaan

Pada tahun 2011, Heath menemukan sebuah postingan di Facebook yang mengatakan kalau kaus kaki adalah item pakaian yang paling banyak dibutuhkan di tempat penampungan tunawisma. Melihat itu, hatinya tergerak ingin melakukan sesuatu.

“Saya berpikir, betapa menyedihkannya hal itu,” ujar Heath, CEO dari Bombas seperti dikutip dari CNBC, Minggu (18/8/2019).

Pada saat itu, Heath bekerja dengan Goldberg. Kemudian, keduanya terinspirasi oleh booming perusahaan buy one give one lainnya, mereka berpikir mungkin mereka bisa meniru bisnis serupa dengan kaus kaki.

Setelah memutuskan untuk memulai bisnis kaus kaki, Heath dan Goldberg meneliti setiap pasang kaus kaki di pasar, mereka menyadari bahwa apa yang kebanyakan orang kenakan tidak nyaman.

Baca juga: Jualan Kopi, Pria Ini Kantongi Omzet Rp 600 Juta Per Bulan

Dari situ juga, mereka menemukan ide dan ada fitur yang mereka perhatikan dapat ditingkatkan. Akhirnya, mereka memulai untuk membuat sepasang kaus kaki.

Untuk membuat sepasang kaus kaki yang sempurna, keduanya bekerja sama dengan produsen di seluruh dunia.

Mereka menguji kaus kaki yang ada kemudian mengambil sampel versi mereka sendiri dan memberikannya kepada teman-teman untuk diuji.

Setelah dilakukan uji coba secara keseluruhan, Heath memutuskan untuk membuat tujuh perbaikan material pada kaus kaki Bombas untuk kenyamanan yang lebih baik, termasuk menggunakan kapas berkualitas tinggi dan wol merino, lalu merekayasa ulang jahitan jari kaki dan menggunakan teknik menjahit yang lebih baik pada tumit untuk menggenggam kaki.

Baca juga: Bermodal Rp 600.000, Rina Kini Raup Omzet Ratusan Juta Rupiah

Selain itu, kaus kaki betis Bombas dibuat agar tidak longgar ataupun meninggalkan bekas di kaki, dan untuk kaus kaki pergelangan kakinya.

Pada 2013, para pendiri meninggalkan pekerjaan harian mereka dan meluncurkan kampanye crowdfunding di IndieGoGo musim semi dan musim panas itu.

Awalnya, mereka menetapkan target hanya sebesar 15.000 dollar AS dalam 30 hari, namun dalam 24 jam pertama, mereka telah mengumpulkan lebih dari 25.000 dollar AS. Secara total, Bombas mendapatkan lebih dari 140.000 dollar AS dari saweran online itu.

Mereka pun resmi meluncurkan bisnis Oktober itu. Pada 2014, Heath dan Goldberg mengumpulkan modal usaha sebanyak 1 juta dollar AS dari teman dan keluarga.

Halaman:
Sumber CNBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com