Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER MONEY] Cara Cek Kompensasi Listrik Padam | Sri Mulyani Hemat Kertas SK PNS

Kompas.com - 20/08/2019, 05:41 WIB
Erlangga Djumena

Editor

1. PLN Beri Kompensasi Listrik Padam, Begini Cara Cek Besarannya

Terkait pemadaman yang terjadi di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten pada Minggu (4/8/2019), PT PLN (Persero) akhirnya memenuhi janji untuk memberikan kompensasi bagi warga yang terdampak.

Adapun kompensasi yang diberikan bakal sesuai dengan deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017.

"PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan sesuai dengan Peraturan Menteri ESDM Nomor 27 Tahun 2017," tulis PLN dalam laman resminya, Minggu (18/8/2019).

Bagaimana cara mengeceknya? Silakan baca di sini

2. Susi Cerita Candaan Sri Mulyani: Disebut Tukang Labrak dan Tukang Pukul...

Kedekatan antara Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani tak hanya sebatas rekan kerja di pemerintahan. Hubungan duo srikandi Kabinet Kerja itu ternyata sudah layaknya sahabat.

Keduanya bisa saling puji, tetapi juga bisa saling melontarkan candaan personal. Susi bahkan mengumbar candaan teranyar Sri Mulyani kepadanya saat menjadi pembicara acara Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Kebetulan Sri Mulyani juga menjadi pembicara di acara tersebut dan duduk di sebelah Susi. Awalnya, Susi berapi-api bicara soal inefiensi penggunaan anggaran negara yang terjadi di Indonesia antara lain karena manipulasi dan korupsi.

Baca selengkapnya di sini

3. Menteri Susi: Kalau Kita Boikot Tak Mau Pakai Keresek, Pabrik Akan Berhenti...

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengharapkan perusahaan-perusahan di Indonesia untuk menghentikan produksi plastik sekali pakai. Dia pun meminta perusahaan untuk beralih memproduksi barang-barang yang dapat didaur ulang.

"Saya mengimbau perusahaan-perusahaan yang masih memasok plastik sekali pakai untuk segera mengalihkan produksi ke bahan-bahan lain, seperti plastik yang durable, jual tumbler atau jual tas kanepo. Jangan jual tas keresek lagi," kata Susi Pudjiastuti saat menghadiri kegiatan bersih sampah laut di Pantai Timur, Ancol, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Dia menyarankan bisnis perusahaan diubah untuk mendorong terciptanya kondisi lingkungan yang asri dan bersih. 

"Kalau kita boikot tidak mau pakai keresek, pabrik keresek akan berhenti. Jadi tinggal maunya siapa duluan, pabrik yang produksi keresek atau kita," ucapnya.

Simak selangkapnya di sini

4. Saat Pusing, Menteri Susi Kerap Jadikan Sri Mulyani "Pelampiasan"

Sosok Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang kerap dinilai tegas rupanya bisa saling melengkapi. Lantaran hal itu pula lah, kedua Srikandi Kabinet Kerja itulah tidak hanya dekat sebagai rekan kerja, namun juga dekat secara personal.

Susi misalnya, meski dikenal tegas namun mengaku paling tidak bisa kalau disuruh sabar. Baginya kesabaran itu menguras energi.

"Saya bisa segalanya, apapun, tetapi sabar enggak bisa saya," ujarnya saat menjadi pembicara di acara Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (18/8/2019).

Susi mengatakan kerap diingatkan oleh Sri Mulyani untuk menahan emosi dan mencoba bersabar atas segala hal yang dihadapinya, khususnya bila terkait dengan birokrasi.

Bagaimana ceritanya? Simak di sini

5. Sri Mulyani Akan Hemat Kertas SK Kenaikan Pangkat hingga Pensiun PNS

Menteri Keuangan Sri Mulyani melihat adanya celah penghematan anggaran birokrasi seiring dengan perkembangan pesat teknologi di era digital. Penghematan itu salah satunya berasal dari penghematan pengunaan kertas untuk berbagai keperluan Aparatur Sipil Negara ( ASN).

“Dalam manajemen ASN yang berbasis digital, terdapat potensi penghematan biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat," ujarnya dalam acara penandatangan MoU Kemenkeu dan BKN, Jakarta, Senin (19/8/2019).

"Juga kertas untuk SK pensiun, penyesuaian karena tugas belajar, dan lain-lain,” sambung perempuan yang kerap disapa Ani

Selain itu, juga dapat dihemat biaya pencetakan, ruang penyimpanan berkas, hingga waktu yang harus diluangkan para pimpinan untuk menandatangai SK secara basah.

Baca selengkapnya di sini

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com