Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Pengamat Puji Kebijakan Mentan Amran Tingkatkan Pertanian Indonesia

Kompas.com - 20/08/2019, 14:36 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

KOMPAS.com – Pengamat Kebijakan Publik, Tjipta Lesmana menilai Kementerian Pertanian (Kementan) yang dipimpin oleh Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memiliki banyak ide terobosan guna meningkatkan kemajuan pertanian untuk kepentingan bangsa.

Menurutnya, Mentan Amran adalah sosok pekerja keras yang serius ingin mengembalikan kejayaan pertanian Indonesia.

"Memang selama hampir lima tahun terakhir ini sudah banyak hasil dicapai Kementan dibawah pimpinan Mentan Amran yang menyumbangkan kontribusi positif kepada ekonomi Indonesia," ujar Tjipta melalui rilis tertulis, Selasa (20/8/2019).

Terkait efektivitas belanja Kementan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, Tjipta mengambil sampel tentang melesatnya volume ekspor produk pertanian.

"Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada 2013 volume ekspor produk pertanian kita hanya 33,5 juta ton. Terus pada 2018 volume ekspor produk pertanian meningkat menjadi 42,5 juta ton," ucap Tjipta.

Jokowi meminta kepada Kementerian Pertanian dan seluruh Pemerintah Daerah melakukan sosialisasi moderniasi sektor pertanianHumas Kementerian Pertanian Jokowi meminta kepada Kementerian Pertanian dan seluruh Pemerintah Daerah melakukan sosialisasi moderniasi sektor pertanian

Program Alsintan

Sebelumya, Kementerian PPN/Bappenas melalui Direktur Keuangan Negara dan Analisa Moneter Boediastoeti Ontowirjo membuka hasil riset yang menyatakan program belanja alat mesin pertanian (Alsintan) Kementan memiliki dampak positif untuk perekonomian daerah.

Dari riset tersebut, setiap peningkatan satu persen belanja alsintan oleh Kementan dinilai mampu mendorong 0,33 persen peningkatan subsektor pertanian, peternakan, perburuan, dan jasa pertanian di daerah.

Baca juga: Bappenas: Program Kementan Terbukti Memacu Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Untuk diketahui, riset mengenai efektivitas belanja kementerian dan lembaga pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi dilaksanakan Kementerian PPN/Bappenas selama kurun waktu 2016 hingga 2017.

Tjipta menyampaikan keberhasilan lain sektor pertanian yaitu mampu menekan angka inflasi pangan sangat rendah sebanyak 1,26 persen pada 2017 dari yang sebelumnya 10,57 persen di 2014.

"Itu adalah inflasi terendah dalam sejarah Indonesia. Tidak pernah dicapai sebelumnya. Juga Produk Domestik Bruto (PDB) pertanian berdasarkan data BPS melampaui target nasional. Dari target PDB 3,5 persen, pertanian mampu menembus 3,7 persen," ujar Tjipta.

Tjipta menuturkan, semua prestasi yang berhasil disabet Amran merupakan kerja nyata yang dilakukannya untuk pembangunan kualitas pertanian Indonesia jadi lebih baik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com