Dari situ, Kaesang berpikir jalan satu-satunya adalah keliling melihat sekitar, bangun relasi dengan tukang pisang, riset, survei, dan men-develop.
Tempat yang pertama dikunjungi Ari dan Kaesang adalah rumah ibunya di Makassar. Di tangan ibunya, pisang yang selama ini gagal berhasil dalam semalam.
"Saya sadar, ternyata selama ini saya usaha belum minta restu sama ibu saya. Sama ibu saya dalam semalam jadi pisang itu, bagus," ungkapnya.
Baca juga : Rintis Sang Pisang Bersama Kaesang, Ari Pakai Sedan untuk Angkut Pisang
Kemudian, resep dari ibu diolah lagi hingga menjadi resep pisang andalan Sang Pisang. Ari dan Kaesang akhirnya patungan modal masing-masing Rp 15 juta untuk membangun booth pertama di Cempaka Mas.
"November 2017 kami launching toko pertama di Cempaka Mas. Orang antre panjang, 300 boks abis dalam 1 jam. Karena permintaan tinggi, kami tambah 4 cabang. Akhirnya, saya tambah karyawan, sosmed kami kembangkan pakai tenaga ahli, mulai bangun customer base, dan bikin kantor kecil-kecilan," papar Ari.
Ari mengatakan, perjuangan ini tak lepas dari perjuangan Kaesang pula. Pasalnya, Kaesang sama sekali tak mau menggunakan segalanya yang berhubungan dengan notebene "anak presiden". Pun dia menyamar saat membeli dan mengangkat pisang di pasar tradisional.
"Toko pertama kita itu, aku sama Kaesang yang desain-desain. Jadi bisnisnya berkembang karena dia anak presiden, itu salah," kata Ari.
Hingga saat ini, karyawan Sang Pisang berjumlah 1.500 orang. Bisnis pun telah memiliki 73 toko, dengan lokasi penjualan tertinggi berada di Malang, Bali, dan Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.