JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi, Darodjatun Sanusi mengatakan, industri farmasi yang bersifat kompleks sulit untuk mendapat sertifikasi halal.
"Halal ini untuk di obat, sesuatu yang sangat kompleks walaupun kita tahu itu strategis," Ucap Direktur Eksekutif Gabungan Perusahaan Farmasi, Darodjatun Sanusi di Jakarta Rabu (21/08/2019)
Sanusi menjelaskan, kompleksitas ini dialami oleh perusahaan farmasi di Indonesia terkait bahan baku. Pengadaan bahan baku yang digunakan untuk obat-obatan ini bergantung pada peredarannya yang bersifat internasional.
Baca juga: 5 Area Kerja Sama Penguatan Industri Halal
Asal usul bahan baku ini tidak jelas dikarenakan, dalam setiap pemesanan bahan baku, belum tentu bahan baku tersebut berasal dari tempat yang sama. Contohnya bila bulan ini memesan dari area A belum tentu bulan berikutnya bisa mendapatkan bahan baku dari area A karena masalah ketersediaan.
"Di Malaysia, itu OTC (Over The Counter, atau obat yang tidak memerlukan resep) tidak ada keharusan untuk halal, tidak ada undang-undangnya harus halal, jadi undang-undang halal itu hanya di Indonesia," ucap Sanusi.
Menurut dia, di negara Islam lainnya pun tidak ada yang menyatakan bahwa obat itu harus halal. Hal ini dikarenakan semua obat itu dihasilkan dari penelitian.
Baca juga: Industri Halal RI Kalah dari Negara Sebesar Jatinegara, Ini yang Dilakukan Pemerintah
Penelitian tersebut berdasarkan pertimbangan dari bagaimana nanti digunakannya dan apa manfaatnya penelitian tersebut untuk masyarakat luas, bukan berdasarkan dari pertimbangan agama tertentu.
"Negara-negara di Timur Tengah juga menyatakan kalau there is no issue on halal medicine," ujar dia.
Sanusi juga menyebutkan bahwa pernah ada percobaan untuk menghasilkan enzim yang diambil dari hewan untuk keperluan farmasi. Menurut dia, hasil terbaik didapatkan dari babi walaupun dengan beberapa efek samping. Sedangkan dari sapi tidak memenuhi standar.
"Jadi hal-hal seperti ini mohon dijadikan pertimbangan, agar obat-obatan tersedia," katanya.
Baca juga: Presiden Jokowi Buka Miniatur Halal Park di Senayan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.