Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Jagung Lokal Surplus, Pengamat Imbau Pemerintah Tidak Lakukan Impor

Kompas.com - 22/08/2019, 10:41 WIB
Alek Kurniawan

Penulis

Selain itu juga menggunakan pompa air tanah dalam dengan pengembangan pengairan menggunakan sprinkler agar terhindar dari kekeringan.

Bahan baku lokal

Untuk tambahan areal tanam baru, DJN pun bekerja sama dengan Pondok Pesantren serta pemanfaatan lahan Perusahaan Hutan Negara Indonesia (Perhutani) yang dikelola oleh Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) dengan pola kemitraan tertutup.

Sebelumnya, Ivan Hindarko dari PT Cargill Indonesia yang memiliki kapasitas 700 ribu ton jagung mengatakan para produsen pakan ternak masih setia menggunakan bahan baku jagung lokal dan tidak ada masalah suplai.

"Kami masih komitmen menggunakan bahan baku lokal dan mengakui adanya kelebihan mutu di jagung lokal kita," jelasnya.

Asal tahu saja, saat ini kandungan protein jagung lokal lebih tinggi 7,0 hingga 7,5 persen dibandingkan jagung impor.

Baca juga: Optimalkan Lahan Rawa, Kementan Gencar Galakan Program Serasi

Bahkan, menurut anggota Koperasi Dinamika Nusra Agribisnis (DNA) Dean Novel mengatakan Jagung Rendah Aflatoksin (JRA) bisa diproduksi di dalam negeri dalam skala ekonomi.

"DNA di Lombok Timur sudah mengirimkan sebanyak 120 ton JRA ke PT Green Fields. Mereka menilai JRA lokal diakui tidak kalah mutunya dengan JRA impor," cetusnya.

Perlu diketahui, pemerintah saat ini sudah melakukan berbagai upaya mitigasi dengan menggerakkan tanam di musim kemarau ini.

Neraca produksi jagung pun masih aman dibandingkan tahun lalu. Luas tanam di periode Januari-Juli tahun ini juga masih aman seperti tahun lalu.

"Artinya tidak perlu ada kekhawatiran stok jagung berkurang karena kemarau," tegas Novel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com