Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Buka Peluang Perdagangan dengan Negara-negara Afrika

Kompas.com - 22/08/2019, 12:11 WIB
Rina Ayu Larasati,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita berupaya membuka akses pasar produk-produk Indonesia ke kawasan Afrika

Enggar menginginkan adanya kerja sama antara Indonesia dengan negara-negara di Afrika setelah menghadiri acara Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAID) di Nusa Dua, Bali pada 20-21 Agusuts 2019.

Saat berada di acara tersebut, Enggar bertemu dengan empat menteri dari kawasan Afrika. Keempat Menteri tersebut adalah Menteri Industri, Perdagangan, dan Investasi Wilayah Otonomi Khusus Zanzibar Tanzania Amina Saloum Ali, Menteri Perdagangan Djibouti Hassan Houmed, Menteri Pekerjaan Umum, Rekonstruksi, dan Perumahan Somalia Abdi Adam Hoosow serta Second Deputy Prime Minister dan Menteri untuk Komunitas Afrika Timur Uganda AM Kirunda Kivejinja.

Baca juga: Bidik Ekspor ke Afrika, Indonesia Jajaki Perdagangan dengan Mozambik

"Dengan Djibouti disepakati untuk memulai proses joint feasibility study yang akan menjadi dasar penentuan bentuk kerja sama, apakah PTA, FTA atau CEPA," ujar Enggar dalam keterangannya, Kamis (22/8/2019).

Penjajakan kerja sama dengan Djibouti ini penting. Sebab, Djibouti merupakan salah satu anggota Common Market for Eastern and Southern Africa (COMESA).

COMESA beranggotakan 21 negara di kawasan timur dan selatan Afrika.

Produk ekspor utama Indonesia ke Djibouti antara lain sabun, minyak kelapa sawit, kertas dan karton, buku tulis, serta margarin.

Sedangkan produk-produk yang diimpor Indonesia dari Djibouti antara lain pakaian bayi dan aksesori.

Total perdagangan Indonesia dengan Djibouti tahun 2018 mencapai 211,46 juta dollar AS. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia tercatat sebesar  211,45 juta dollar AS dan impor 4.000 dollar AS.

Baca juga: Wijaya Karya Bidik Proyek Infrastruktur Negara-negara Afrika

Sementara itu, Uganda mengundang Indonesia untuk melakukan investasi di sektor sepatu kulit dan mengundang bank syariah Indonesia untuk membuka cabang dan beroperasi di Uganda.

Selain itu, Menteri Uganda juga mengusulkan agar disediakan help desk untuk memfasilitasi produk-produk Indonesia untuk masuk ke Uganda.

Terkait perjanjian dagang, Uganda berjanji mendorong Council Minister of EAC untuk mengagendakan pembahasan terkait proposal Indonesia untuk merundingkan PTA dengan EAC yang telah diusulkan pada bulan Juni 2017.

"Melalui pertemuan bilateral ini, Indonesia meminta dukungan Uganda agar pembahasan PTA Indonesia-EAC dapat segera dimulai," ucap Enggar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Produk Petrokimia Gresik Sponsori Tim Bola Voli Proliga 2024

Whats New
OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

OJK Sebut Perbankan Mampu Antisipasi Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com