JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Asosiasi Fintech Syariah Indonesia Ronald Yusuf Wijaya mengatakan tren hijrah artis-artis Tanah Air menjadi salah satu pendorong pertumbuhan fintech syariah di Indonesia.
"Pertumbuhan fintech syariah itu pesat akhir-akhir ini. Di daerah luar Jabodetabek saat ini literasi keuangan syariahnya bagus, di lapangan mereka lebih cenderung mau yang syariah. Ini ada pengaruh juga dari tren hijrah artis-artis," kata Ronald Yusuf Wijaya di Jakarta, Kamis (22/8/2019).
Ronald mengatakan, momentum hijrah artis juga membuat pertumbuhan fintech syariah dalam sektor produktif lebih cepat.
Terlebih, fintech syariah memang menjunjung tinggi sektor produktif karena lebih mampu membuat masyarakat naik kelas.
"Sebagian besar anggota AFSI masuknya ke sektor produktif, itu 90 persen syariah semua. Kalau di syariah kita memang menjunjung tinggi yang sektor produktif, karena buat orang berusaha. Bagi kami lebih relevan untuk mendorong masyarakat yang ekonominya menengah untuk bisa naik kelas," ungkap Ronald.
Baca juga: Merasa Terasing, Fintech Syariah Minta OJK Buat Aturan yang Lebih Umum
Adapun saat ini pembiayaan sektor produktif di AFSI kebanyakan menyasar sektor UKM, manufaktur, pertanian, trading maupun jual beli.
Dari pembiayaan di sektor-sektor tersebut, sektor pertanian masih menjadi primadona.
"Paling bertumbuh memang pembiayaan untuk sektor pertanian, tapi saya belum bisa sebutkan angkanya. Terakhir ada 4 anggota AFSI yang menyasar sektor pertanian," ungkap dia.
Baca juga: Fintech Syariah dan Keuangan Keluarga Kita