Sejumlah BUKU 4 sendiri mengaku belum merampungkan kerja samanya dengan Alipay dan WeChat Pay. PT Bank Central Asia Tbk (KOMPAS100: BBCA) misalnya, menargetkan kesepakatan kerja sama dengan mereka baru akan bisa rampung pada 2020. Sedangkan PT Bank CIMB Niaga Tbk (KOMPAS100: BNGA) kini tengah menunggu izin Bank Indonesia terkait kerjasamanya.
“Kami sedang menjajaki teknisnya karena ini menyangkut pemberian otorisasi kepada turis untuk bertransaksi di Indonesia. Selain itu dari sisi legal juga mesti ada izin dari otoritas (Bank Indonesia),” kata Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja.
Baca juga: Bank Besar Siapkan Kerja Sama dengan WeChat dan Alipay
“Administrasi dan dokumentasi sedang diproses oleh Bank Indonesia, seharusnya sebentar lagi izin bisa diterbitkan,” timpal Direktur Konsumer Bank CIMB Niaga Lani Darmawan.
Sementara selain Alipay dan WeChat Pay, adapula aplikasi pesan instan WhatsApp yang juga akan melakukan penetrasi ke industri keuangan digital nasional dengan fitur WhatsApp Pay.
Berbeda dengan Alipay, dan WeChat Pay, WhatsApp Pay akan berfungsi sebagai dompet elektronik saja tanpa menerbitkan uang elektronik mandiri.
WhatsApp Pay akan mengandalkan uang elektronik dari pemain lokal, baik dari bank maupun perusahaan teknologi finansial (fintech).
Sumber Kontan.co.id bilang bahwa kelak WhatsApp Pay akan juga akan memberikan fitur transfer antar bank berbiaya murah, hanya Rp 500 per transaksi. Sejumlah dompet elektronik lokal juga dikabarkan tengah didekati entitas Facebook Inc ini guna menggelar kerja sama.
Si sumber juga menyatakan bahwa kelak WhatsApp Pay akan dibawa Alto Halo ke Indonesia. Namun, Budhi membantah hal ini.
“Bukan (AHDI). Sepengetahuan saya mereka pakai pola seperti India, tapi di Indonesia lebih sederhana fiturnya," lanjut Budhi.
Baca juga: WhatsApp Bidik Bisnis Pembayaran Digital di Indonesia, Ini Kata BI
WhatsApp Pay sendiri saat ini sudah digunakan di India setelah meluncurkan versi beta pada 2018. Saat ini WhatsApp tengah menunggu izin dari otoritas keuangan India untuk beroperasi secara resmi.
Masuknya tiga pelaku keuangan digital asing di Indonesia kelak akan menjadi tantangan serius bagi pelaku lokal. Sebab, secara global ketiganya memang punya penetrasi yang dalam.
Alipay misalnya sudah digunakan di 54 negara, WeChat Pay bahkan sudah dapat mentransaksikan 17 mata uang di 49 negara.
Nilai gabungan transaksi keduanya di luar China diperkirakan mencapai 500 juta yuan hingga 600 juta yuan per hari. Sementara keduanya masing-masing diperkirakan mencapai 1 miliar pengguna aktif per hari.
Sedangkan WhatsApp Pay, meski baru digunakan di India dan masih versi beta, sudah dipakai oleh 1 juta pengguna. Jumlah tersebut diprediksi akan makin meningkat karena WhatsApp sendiri telah menggandeng beberapa bank asal India misalnya ICICI Bank, Axis Bank, HDFC Bank, dan SBI.
Meski demikian beberapa pelaku lokal menilai kehadiran mereka tak akan mengancam. Sebaliknya, pelaku lokal justru terbuka untuk bekerja sama dengan pelaku asing tersebut.
Baca juga: Masuk Indonesia, Dompet Digital WhatsApp Gandeng Pemain Lokal?