Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Sering Ekspor, Tanda Produk Jagung Nasional Layak Bersaing

Kompas.com - 24/08/2019, 10:29 WIB
Hotria Mariana,
Sri Noviyanti

Tim Redaksi


KOMPAS.com – Sejak 2014, Indonesia mampu menekan impor jagung hingga 3,3 juta ton. Sebaliknya, bahkan, nasional mampu mengekspor sebanyak 380 ton pada 2018.

Itu berarti produk jagung nasional masih dianggap layak sekaligus mampu mencukupi kebutuhan pangan nasional. Bahkan, mampu bersaing di pasar regional Association of Southeast Asian Nations (ASEAN), seperti Filipina dan Malaysia.

"Indonesia sudah bisa ekspor jagung ke ASEAN. Produksi terus dipacu agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat," kata Ketua Umum Dewan Jagung Nasional (DJN) Fadel Muhammad lewat rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (24/8/2019).

Soal produktivitas jagung, Fadel mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya tidak perlu khawatir. Pasalnya, ada sekitar 22 daerah sentra jagung tersebar di Tanah Air.

Baca juga: Jagung Lokal Surplus, Pengamat Imbau Pemerintah Tidak Lakukan Impor

"Seperti di antaranya ada wilayah provinsi di Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Lampung, Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat," imbuhnya.

Mengandalkan jagung impor untuk domestik hanya membuat ekonomi dan pendapatan petani lokal menurun. Maka, dengan mendorong produktivitas produk tani tersebut, ini akan meningkatkan kesejahteraan taraf hidup mereka.

"Impor jagung juga memalukan produksi dalam negeri. Jagung Indonesia itu punya banyak varietas unggulan. Wilayah penghasilnya juga banyak," tandas Fadel.

Selain itu, produksi jagung yang cukup di Indonesia juga menyangkut kehidupan dan kepentingan ketahanan pangan nasional. Termasuk mendukung kemajuan subsektor peternakan.

Baca juga: Produsen Pakan Ayam Bergantung pada Ketersediaan Jagung Lokal

Contohnya pada industri unggas di wilayah sentra jagung. Para peternak tak perlu lagi menggunakan jagung impor untuk pakan ternaknya.

Sebagai informasi, dari data Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung nasional tahun 2014 adalah 19 juta ton lalu meningkat menjadi 19,6 juta ton pada 2015.

Tren kenaikan produksi jagung terus berlanjut. Tahun 2016 produktivitas mampu menyentuh angka 23,6 juta ton, lalu melesat naik hingga 28,9 juta ton pada 2017.

Produksi jagung Indonesia tahun 2018 kembali melonjak hingga mencapai 30 juta ton. Sementara kebutuhan pasokan jagung untuk pakan ternak dan industri saat ini di Indonesia mencapai 7,8 – 11,1 juta ton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Long Weekend, KAI Tambah 49 Perjalanan Kereta Api pada 28-31 Maret

Whats New
Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Ini Sejumlah Faktor di Indonesia yang Mendorong CCS Jadi Peluang Bisnis Baru Masa Depan

Whats New
ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

ITMG Bakal Tebar Dividen Rp 5,1 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Kemenaker Siapkan Aturan Pekerja Berstatus Kemitraan, Ini Tanggapan InDrive

Whats New
Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

Kaum Mumpung-mumpung, Maksimalkan Penawaran Terbaik Lazada untuk Belanja Aneka Kebutuhan Ramadhan

BrandzView
Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Musim Hujan, Petani Harus Waspadai Serangan Hama

Whats New
Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Contoh Surat Perjanjian Utang Piutang di Atas Materai yang Benar

Whats New
Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Pemerintah Belum Berencana Revisi Permendag soal Pengaturan Impor

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com