Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Gabungan Lanjutkan Pencarian di Lokasi Terbakarnya KM Santika Nusantara

Kompas.com - 24/08/2019, 12:51 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) terpadu kembali melanjutkan proses penyisiran di lokasi kejadian terbakarnya kapal KM Santika Nusantara di Perairan Masalembu.

Tim ini terdiri dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Basarnas, Polair dibantu kapal-kapal tradisional dan nelayan.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ahmad mengatakan, KM Santika Nusantara milik PT Jembatan Nusantara terbakar pada Kamis (22/8/2019).

"Sekitar pukul 20.45 WIB Petugas Jaga Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak menerima laporan kapal kebakaran dari perusahaan pelayaran bahwa KM Santika Nusantara mengalami kebakaran di buritan kapal (car deck) pada posisi koordinat 05,736 LS, 114,368 BT," kata Ahmad dalam keterangannya, Sabtu (24/8/2019).

Baca juga: KM Santika Nusantara Terbakar di Masalembu, 138 Penumpang Dievakuasi

Dia menjelaskan, kemudian Perwira Jaga berkoordinasi dengan Stasiun Vessel Traffic Service (VTS) Surabaya untuk menyebarkan informasi agar kapal-kapal yang berada di sekitar Pulau Masalembo memberikan pertolongan.

Setelah dilakukan koordinasi dengan Basarnas, Unit Penyelenggara Teknis (UPP) Kelas III Masalembo dan Pangkalan Penjagaan Laut dan Pantai (PLP) Tanjung Perak untuk memberikan pertolongan.

"Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak juga berkoordinasi dengan PT. Dharma Lautan Utama agar memerintahkan KM. Dharma Ferry VII merapat ke lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan dan bantuan serta koordinasi dengan nakhoda kapal yang berada di sekitar kejadian," ujarnya.

Dia menambahkan, ada beberapa kapal yang melintas di lokasi tersebut, seperti KM. Dobonsolo, KM. Sinabung, KM. Swarna Bahtera, KM. Gading Nusantara dan KM. Mila Utama. Mereka juga diminta untuk membantu evakuasi para penumpang kapal KM. Santika Nusantara.

"Kami juga mengerahkan kapal patroli KPLP KNP. Chundamani Pangkalan PLP Surabaya serta KN. SAR Laksmana Kantor SAR Banjarmasin juga turut dikerahkan ke lokasi kejadian," tambahnya.

Selain itu, evakuasi para penumpang kapal juga dibantu oleh kapal-kapal tradisional dan juga kapal nelayan setempat.

Baca juga: Kebakaran KM Santika Nusantara, Puluhan Penumpang Dievakuasi Kapal Nelayan

Kini Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah menurunkan tim investigatornya untuk menyelidiki penyebab kebakaran Kapal KM. Santika Nusantara tersebut.

Tim KNKT saat ini sedang melakukan pengumpulan data awal, wawancara dengan penumpang kapal KM. Santika Nusantara dan juga anak buah kapal (ABK) sambil menunggu sterilisasi lokasi kejadian.

Sejak Sabtu (24/8/2019) sekira pukul 03.30 WIB  kapal patroli Pangkalan PLP Surabaya, KNP. Chundamani sudah diberangkatkan dari Pelabuhan Masalembo menuju Pelabuhan Tanjung Perak dengan mengangkut para korban kapal KM. Santika Nusantara sebanyak 52 orang yang telah dievakuasi selamat dan 3 orang jenazah.

Posko Penanganan Terbakarnya kapal KM. Santika Nusantara menyebutkan jumlah total pelayar yang berhasil dievakuasi sebanyak 296 orang dengan data rincian evakuasi dari Basarnas.

Kapal Motor (KM) Santika Nusantara rute Balikpapan-Surabaya terbakar di perairan Masalembu, Kabupaten Sumenep, Madura, Kamis (22/8) malam. Belum diketahui penyebab kebakaran. Proses pencarian korban hingga kini, masih terus dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Simak 5 Cara Merapikan Kondisi Keuangan Setelah Libur Lebaran

Earn Smart
Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Studi Kelayakan Kereta Cepat ke Surabaya Digarap China, KAI: Kita Enggak Ikut

Whats New
Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bisa Berimbas ke Harga Barang Elektronik

Whats New
Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Pendaftaran UM-PTKIN 2024 Sudah Dibuka, Ini Link, Jadwal, hingga Alurnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com