Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warren Buffet Jadi Investor Sejak Usia 11 Tahun, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 24/08/2019, 18:00 WIB
Desy Kristi Yanti,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Siapa yang tidak tahu nama Warren Buffett? Salah satu orang terkaya di dunia dan dikenal sebagai investor ulung.

Pria yang lahir di Omaha, Nebraska, AS pada 30 Agustus 1930 tersebut mungkin memang terlahir dengan bisnis di dalam darahnya.

Dengan nilai kekayaan 82,5 miliar dolllar AS, Warren Buffet kini menduduki posisi ketiga daftar orang terkaya di dunia 2019 versi Forbes.

Seperti dilansir dari Investopedia, Sabtu (24/8/2019), Buffett memulai berbisnis di usia sangat muda dengan latar belakang keluarga ekonom serta ayahnya seorang pialang saham dan anggota Kongres Nebraska.

Baca juga: Kata Warren Buffett, Ini Kesalahan Orangtua saat Ajarkan Keuangan pada Anak

Di usia 11 tahun, Buffett membeli sahamnya yang pertama. Ia juga bekerja di toko kelontong keluarganya di Omaha.

Ayahnya, Howard Buffett, memiliki usaha pialang kecil. Di tempat usaha itulah Buffett menghabiskan hari-harinya dengan mengamati apa yang dilakukan investor dan mendengarkan apa yang mereka bicarakan.

Sebagai seorang remaja, ia juga mengambil pekerjaan sambilan mulai dari mencuci mobil hingga mengantarkan koran. Dari hasil kerja sambilannya, ia membeli beberapa mesin pinball yang ia gunakan untuk bisnis lokal.

Walaupun Buffett cukup sukses dalam usahanya, namun dimasa mudanya itu ia tidak memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang perkuliahan.

Ayahnya mendesak untuk melanjutkan pendidikannya di University of Pennsylvania, tapi Warren tidak setuju.

Akhirnya, ia dikirim ayahnya ke Universitas Nebraska. Di sana dia menyelesaikan kuliahnya dalam kurun waktu 3 tahun, dan lulus dengan gelar sarjana bisnis.

Baca juga: Warren Buffett Donasikan Sahamnya Senilai Rp 50,7 Triliun

Warren melanjutkan pendidikannya dengan mengambil studi pascasarjana di Columbia Business School.

Di sana ia belajar di bawah Benjamin Graham dan David Dodd, yang kini menjadi teman seumur hidupnya. Keduanya merupakan seorang analis sekuritas terkenal.

Melalui kelas Graham dalam analisis sekuritas, Buffett belajar dasar-dasar investasi nilai. Dia pernah menyatakan dalam sebuah wawancara bahwa buku Graham, The Intelligent Investor, telah mengubah hidupnya dan membawanya pada jalur analisis profesional ke pasar investasi.

Bersamaan dengan Analisis Keamanan, yang ditulis oleh Graham dan Dodd memberinya kerangka kerja intelektual yang tepat dan peta jalan untuk berinvestasi.

Memasuki investasi

Sebelum bekerja untuk Benjamin Graham, Buffett adalah seorang salesman investasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Libur Lebaran, Injourney Proyeksi Jumlah Penumpang Pesawat Capai 7,9 Juta Orang

Whats New
Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Program Peremajaan Sawit Rakyat Tidak Pernah Capai Target

Whats New
Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Cara Cetak Kartu NPWP Hilang atau Rusak Antiribet

Whats New
Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Cetakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com