Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Emas Antam Sentuh Rekor, Saatnya Beli atau Jual?

Kompas.com - 26/08/2019, 15:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Analis merekomendasikan beli emas batangan bersertifikat di Logam Mulia milik PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) untuk diinvestasikan dalam jangka pendek, di saat tren kenaikan harga.

Mengutip situs Logam Mulia, harga pecahan satu gram emas Antam, Senin (26/8/2019) berada di Rp 774.000 sentuh rekor tertingginya sepanjang masa.

Perang dagang yang kembali berkobar setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengumumkan akan menaikkan tarif impor barang dari China senilai 250 miliar dollar AS menjadi sebesar 30 persen dari tarif 25 persen saat ini yang berlaku mulai 1 Oktober 2019.

Aksi Trump tersebut dilakukan setelah China juga meluncurkan tarif barang AS senilai 75 miliar dollar AS.

Baca juga: Naik Rp 7.000, Harga Emas Antam Catat Rekor Harga Tertinggi

Analis Monex Investindo Faisyal mengatakan, perang dagang AS dan China yang kembali memanas membuat pelaku pasar memburu emas sebagai aset safe haven.

Rupiah yang termasuk sebagai aset berisiko juga dijauhi pelaku pasar. Tak heran, bila harga emas Antam bergerak naik.

Tercatat, mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin, nilai tukar rupiah melemah 0,22 persen ke Rp 14.247 per dollar AS.

Faisyal memproyeksikan harga emas Antam dalam jangka pendek masih berpotensi naik, sehingga pelaku pasar baiknya tidak menjual emas Antam di waktu dekat ini.

"Masih banyak faktor yang membuat harga emas Antam naik lagi dalam jangka pendek," kata Faisyal, Senin.

Baca juga: Hari Ini, Harga Emas Antam Merosot Rp 4.000

Beberapa faktor yang membuat harga emas Antam bisa bergerak naik adalah eskalasi perang dagang AS dan China, ketidakpastian persoalan Brexit, dan tren pelonggaran moneter.

Jadi, pelaku pasar masih bisa beli emas Antam. Namun, Faisyal juga mengatakan sentimen negatif yang bisa membuat harga emas Antam berbalik turun masih ada.

Contohnya, datang dari kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed) yang mayoritas tidak berjalan sesuai dengan keinginan pasar.

"Ekspektasi pasar, The Fed akan pangkas suku bunga di September dan akhir tahun ini, takutnya kebijakan tersebut tidak sesuai proyeksi pasar dan bisa membuat harga emas melemah, jadi beli untuk jangka pendek sambil melihat perkembangan global," kata Faisyal.

Dalam sepekan ini, Faisyal optimis harga emas Antam masih cenderung bergerak naik di rentang Rp 750.000 per gram hingga Rp 800.000 per gram. (Danielisa Putriadita)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Harga emas Antam catat rekor, saatnya beli atau jual?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com