Adapun berbagai cara bisa dilakukan untuk membuat kehidupan di hari tua menjadi lebih tenang.
Lida (29 tahun) contohnya. Menurut dia, dirinya telah merancang beberapa rencana, mulai dari menghidupi hari tua dengan pendapatan pasif hingga membuka bisnis.
"Kalau pengin masa pensiun cuma duduk-duduk doang, maka kudu punya passive income. Kalau sumbernya dari instrumen keuangan, kudu punya minimal Rp 600 juta di usia 50 tahun biar passive incomenya bisa Rp 4 jutaan per bulan," ujar dia.
Lida mengatakan, saat ini dirinya menyisihkan 5 persen dari pendapatannya setiap bulan untuk mempersiapkan dana pensiun. Instrumen investasi yang dia gunakan adalah reksadana syariah.
Baca juga: Ingin Mempersiapkan Dana Pensiun? Simak Tips Berikut
"Kalau lihat trennya (reksadana syariah) selalu naik dari tahun ke tahun, terus return-nya bagus kalau buat jangka panjang. Selain itu juga karena gampang aksesnya ngeceknya, kalau instrumen lain kaya saham belum ngerti, sementara emas mau juga sih cuma masih PR nyimpennya," jelas Lida.
Sementara Maizal (26) yang baru bekerja selama 2 tahun 2 bulan mengatakan, setiap bulan dirinya menyisihkan 20 persen dari gaji untuk investasi, dari 20 persen pendapatan tersebut, sebesar Rp 250.000 dia tabungkan untuk dana pensiun.
Tabungan tersebut dia investasikan melalui instrumen reksadana.
"Gue kan punya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan ) dari kantor. Itu iuran bulanannya Rp 375.000 per bulan. Jadi menurut gue untuk sekarang masih pas sih," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.