Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persiapan Dana Pensiun, Bagaimana Cara Menghitungnya?

Kompas.com - 27/08/2019, 09:40 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsumsi sehari-hari yang mengikuti gaya hidup kerap kali membuat lupa mengenai kebutuhan dana pensiun di hari tua. Sehingga, menjadi penting untuk mulai menghitung dan mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin.

Lalu, bagaimana cara menghitungnya?

Perencana Keuangan Eko Indarto mengatakan, dalam memperhitungkan dana pensiun, perlu ditentukan terlebih dahulu kapan bakal pensiun, sehingga bisa menentukan jumlah dana pensiun yang dibutuhkan.

"Nggak ada jumlah pasti (besaran dana pensiun) tapi misalnya orang itu kalau pensiun di usia 55, terus usia harapan hidup orang Indonesia rata-rata 76 tahun, dia harus mempersiapkan dana untu 21 tahun," ujar Eko ketika dihubungi Kompas.com beberapa saat lalu.

Baca juga: Ingin Tetap Produktif Secara Finansial Setelah Pensiun? Simak Tips Berikut

Sehingga setidaknya, ketika gaya hidup orang tersebut sebesar Rp 5 juta per bulan, uang yang dia butuhkan di masa tua sekitar Rp 60 juta per tahun, dengan kenaikan 10 persen setiap tahunnya.

"Tinggal dihitung kebutuhan lain," ujar dia.

Adapun Perencana keuangan Ahmad Ghozali mengatakan, jika seseorang mengandalkan investasi untuk menghidupi dana pensiun, setidaknyya harus memiliki dana sebesar 200 kali lipat dari biaya hidup di masa pensiun.

"Misalnya ingin biaya hidup Rp 20 juta per bulan (dengan harga pada saat itu), maka dana yang diperlukan adalah sebesar 4 miliar," ujar dia.

Baca juga: Pikirkan dari Sekarang, Ini 7 Usaha yang Cocok saat Pensiun

Adapun berbagai cara bisa dilakukan untuk membuat kehidupan di hari tua menjadi lebih tenang.

Lida (29 tahun) contohnya. Menurut dia, dirinya telah merancang beberapa rencana, mulai dari menghidupi hari tua dengan pendapatan pasif hingga membuka bisnis.

"Kalau pengin masa pensiun cuma duduk-duduk doang, maka kudu punya passive income. Kalau sumbernya dari instrumen keuangan, kudu punya minimal Rp 600 juta di usia 50 tahun biar passive incomenya bisa Rp 4 jutaan per bulan," ujar dia.

Lida mengatakan, saat ini dirinya menyisihkan 5 persen dari pendapatannya setiap bulan untuk mempersiapkan dana pensiun. Instrumen investasi yang dia gunakan adalah reksadana syariah.

Baca juga: Ingin Mempersiapkan Dana Pensiun? Simak Tips Berikut

"Kalau lihat trennya (reksadana syariah) selalu naik dari tahun ke tahun, terus return-nya bagus kalau buat jangka panjang. Selain itu juga karena gampang aksesnya ngeceknya, kalau instrumen lain kaya saham belum ngerti, sementara emas mau juga sih cuma masih PR nyimpennya," jelas Lida.

Sementara Maizal (26) yang baru bekerja selama 2 tahun 2 bulan mengatakan, setiap bulan dirinya menyisihkan 20 persen dari gaji untuk investasi, dari 20 persen pendapatan tersebut, sebesar Rp 250.000 dia tabungkan untuk dana pensiun.

Tabungan tersebut dia investasikan melalui instrumen reksadana.

"Gue kan punya DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan ) dari kantor. Itu iuran bulanannya Rp 375.000 per bulan. Jadi menurut gue untuk sekarang masih pas sih," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com