Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Restrukturisasi Utang Krakatau Steel Diteken Pekan Ini, Ini Skemanya

Kompas.com - 29/08/2019, 08:41 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

Sumber KONTAN

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) tengah berupaya merestrukturisasi kredit kepada para kreditur, termasuk Bank Mandiri.

Akhir pekan ini, Krakatau Steel dijadwalkan akan meneken perjanjian restrukturisasi kredit sebagai kelanjutan dari master restructuring agreement (MRA) yang diteken pada Juni 2019.

Dalam restrukturisasi kredit ini, setidaknya ada tiga skema yang akan dijalankan. Direktur Corporate Banking PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Royke Tumilaar mengatakan, skema restrukturisasi kredit Krakatau Steel akan menggunakan tiga skema, yakni pembayaran menggunakan cashflow, penjualan aset dan sebagian menggunakan convertible bond.

Menurut Royke, tiga skema tersebut memiliki tenor yang berbeda. Untuk skema pertama, ada potensi tenor pelunasan kredit diperpanjang, lalu skema memiliki tenor 3 tahun. "Jadi kan ada skema A, B dan C. Untuk skema C nanti agak panjang karena ada unsur convertible bond," kata Royke saat ditemui di Jakarta, Rabu (28/8).

Royke menjelaskan bila dulu terdapat perjanjian berupa MRA, untuk sekarang, hal tersebut akan berbentuk perjanjian kredit (PK) yang akan ditandatangani terkait rencana restrukturisasi Krakatau Steel.

Walau tidak merinci secara detail, bank berlogo pita emas ini mengatakan kalau pihaknya merupakan salah satu kreditur terbesar. Nilai kredit yang diberikan antara lain berkisar Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun.

Baca juga : Bos Krakatau Steel: Proses Restrukturisasi, Tentu Ada yang Tidak "Happy"

Lebih lanjut mengenai rencana restrukturisasi KRAS, pihaknya memastikan akan ada penyesuaian tingkat suku bunga kredit.

"Penyelesaian ini untuk restrukturisasi keuangan, operasional. Sudah ada manajemen risiko juga dan segala macam. Supaya bisa bayar bunga dan cashflow membaik," kata dia.

Royke membeberkan kalau bunga yang diberikan untuk KRAS yakni di bawah 5 persen. Bunga ini terbilang rendah lantaran kredit yang diberikan merupakan kredit dalam mata uang asing alias valuta asing (valas).

Sebagai informasi, dalam laporan keuangan Krakatau Steel tercatat ada 10 kreditur. Selain Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI juga tercatat memberikan pembiayaan ke perusahaan pelat merah tersebut.

Selain bank Himbara, bank lain yang tercatat sebagai kreditur perusahaan yaitu CIMB Niaga, OCBC NISP, Bank DBS Indonesia, Bank BCA, Bank Danamon, Indonesia Eximbank dan Standard Chartered. Dari jumlah tersebut, Krakatau Steel tercatat memiliki total uang yang akan direstrukturisasi mencapai 2,2 miliar dollar AS.

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Perjanjian diteken pekan ini, simak tiga skema restrukturisasi utang Krakatau Steel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber KONTAN
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com