JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) Suprajarto menolak diangkat menjadi Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN).
Keputusan perombakan jabatan itu setelah BTN menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2019).
“Atas penetapan RUPSLB saya tidak dapat menerima keputusan itu, saya memutuskan untuk mengundurkan diri hasil keputusan RUPSLB BTN,” ujar Suprajarto di Jakarta, Kamis malam.
Suprajarto mengaku tak pernah diajak bicara oleh Kementerian BUMN terkait pencopotan dirinya dari Dirut BRI. Mengenai jabatan barunya di BTN pun tak pernah ada pembicaraan sebelumnya.
Baca juga: Suprajarto Jadi Direktur Utama BTN
“Saya sendiri baru tahu setelah membaca dari media bahwa saya ditetapkan menjadi Dirut BTN. Dimana saya tidak pernah diajak bicara mengenai penetapan ini apalagi musyawarah,” kata Suprajarto.
Sebelumnya, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk merombak jajaran direksi perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar di Menara BTN, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2019).
RUPSLB ini berlangsung sejak pukul 14:30 WIB dan berakhir sekitar pukul 17:20 WIB.
Direktur Utama BTN Maryono diganti oleh Suprajarto, yang sebelumnya menjabat Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.