KOMPAS.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman serius mempersiapkan penyangga pangan Ibu Kota Negara baru melalui sistem kluster tanaman pangan, hortikultura, peternakan, dan perkebunan menggunakan teknologi pertanian modern.
Nantinya, semua kebutuhan pangan dipenuhi sendiri tanpa adanya impor. Bahkan, Mentan memproyeksikan Kalimantan Timur (Kaltim) sebagai pendukung ekspor dan lumbung pangan dunia.
Tentang hal itu, Ketua Presidum Majelis Nasional Kahmi, Hamdan Zoelva menilai upaya penyediaan pangan mandiri di Ibu Kota Negara baru dan Indonesia menjadi lumbung pangan dunia tersebut merupakan gagasan yang optimis dapat diwujudkan.
Pasalnya, kedaulatan pangan menjadi bagian yang sangat penting bagi kekuatan sebuah bangsa.
Baca juga: Ini Pesan Mentan kepada Petani untuk Bekerja 24 Jam Sehari
“Ini adalah sesuatu hal yang luar biasa dan memang kalau kita lihat dari berbagai sisi, luas lahan Kalimantan masih banyak yang belum dikelola. Maka kesempatan mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan itu bukanlah mimpi belaka,” ujar Hamdan melalui rilis tertulis, Sabtu (31/8/2019).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi ini berharap ke depan generasi muda harus berpikir untuk menjadikan pertanian modern sebagai profesi dan menggunakan teknologi pertanian yang sudah maju.
Sebab, potensi lahan Indonesia sangat luas dan jika dikelola oleh generasi milenial, dipastikan pertanian Indonesia semakin kuat dalam mencukupi kebutuhan sendiri dan justru menyuplai pangan untuk dunia.
“Karena itu, ketika Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, pertanian menjadi sektor yang berpengaruh dalam meningkatan pendapatan domestik bruto yang mempengaruhi kemakmuran masyarakat Indonesia,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Mentan menyatakan pihaknya telah melakukan perhitungan proyeksi kebutuhan pangan ke depan, dalam memenuhi kebutuhan pangan Ibu Kota baru dengan membangun klaster pengembangan komoditas.
Lahan pertanian di Kaltim sangat cocok untuk menghasilkan pangan, khususnya komoditas hortikultura sehingga produksi pangan berdasar agroklimat dan kultur masyarakat setempat.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan