Saat ini banyak toko penjual vape yang tidak memiliki standar. Padahal alat vape bisa berbahaya bila tidak memiliki kualitas yang memadai, contohnya saja terbakar saat digunakan.
Oleh karena itu Gede mendorong perlu adanya sertifikasi pelaku usaha yang bisa memastikan bahwa alat dan cairan vape aman digunakan oleh konsumen.
Ia juga meminta agar Pemerintah membuat aturan harga jual vape. Aturan harga penting agar tercipta iklim usaha yang adil.
"Kami tidak melarang orang berjualan, cuma misal dari 100 orang ada 1 orang muncul merusak harga pasar sehingga yang yang 99 usaha ini mati karena belum ada aturan main," kata dia.
Baca juga: Tiga Permintaan Pelaku Usaha Vape ke Pemerintah, Apa Saja?
Tantangan
Upaya untuk mengurangi risiko harm reduction kesehatan dari konsumsi rokok masih perlu ditingkatkan di Indonesia.
Sebab Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah perokok dan produsen tembakau terbesar di dunia
"Namun upaya itu masih memiliki tantangan," ujar Profesor at Lee Kuan Yew of Public Policy, National University of Singapore, Tikki Pengestu dalam Asia Harm Reduction Forum (AHRF) ke-3.
Menurut Tikki, ada 6 tantangan besar dari upaya mengurangi risiko terhadap bahaya rokok. Pertama, kurangnya informasi kepada ppemerintah.
Tikki mengatakan, informasi dan rekomendasi yang tepat kepada pemerintah terkait harm reduction sangat penting agar muncul regulasi yang lebih pro kesehatan.
Termasuk mendorong penggunaan produk tembakau alternatif seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan.
Baca juga: Dukung Vape Go International, Bea Cukai akan Lakukan Ini
Kedua, sikap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terhadap produk tembakau alternatif. Saat ini WHO masih memandang negatif produk tembakau alternatif.
Ketiga, produk tembakau penggerak politik dan ekonomi. Tikki mencontohkan susahnya mengurangi rokok di Indoneska karena cukai rokok mencapai 6 persen dari pendapatan total negara.
Keempat, kekhawatiran masyarakat tentang produk tembakau alternatif yang dianggap memiliki bahaya tersendiri.
Kelima, jangkauan Electronic Nicotine Delivery System (ENDS) sebagai alternatif rokok yang masih rendah di Asia, termasuk di Indonesia.
Keenam, kurangnya penelitian terkait produk tembakau. Padahal hal ini sangat penting untuk membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah dari tembakau yang dibakar.
Ia menilai perlu adanya terobosan langkah sehingga upaya mengurangi bahaya kesehatan dari konsumsi rokok bisa dilakukan.
Baca juga: San Fransisco Jadi Kota Pertama di AS yang Larang Penjualan Rokok Elektrik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.