Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Asri Wahyuni, dari Buntung Kini Menjahit Untung

Kompas.com - 02/09/2019, 07:34 WIB
Fika Nurul Ulya,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asri Wahyuni (41), seorang pengusaha baju-baju muslim asal Cilegon ini, membuktikan bisnis apapun bisa berkembang selama berusaha terus-menerus.

Wanita yang akrab disapa Asri omo bercerita bahwa dirinya memulai bisnis baju sejak tahun 2009. Awalnya, dia hanya mengambil merek baju lain yang kemudian diganti menjadi merek produksinya sendiri, Kanaya Boutique.

"Cuma tambah ke sini, saya ngerasa enggak cocok gitu dengan jahitannya. Saya merasa kurang ini lah kurang itu lah, akhirnya saya coba buat desain dan jahit sendiri, merekrut penjahit," kata Asri kepada Kompas.com di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (30/8/2019).

Baca juga: Kisah Mansa Musa, Orang Paling Kaya Sepanjang Masa

Mulai tahun 2015, dengan tekad kuat akhirnya dia memutuskan untuk menjahit dan memproduksi baju-baju dagangannya sendiri. Dengan modal Rp 15 juta, dia membeli 2 mesin jahit, 1 mesin obras, dan memperkerjakan 3 karyawan.

Meski banyak perbedaan positif yang didapat saat dia memutuskan untuk produksi sendiri, hal itu tak serta-merta membuat bisnisnya berjalan lancar. Dia mesti berjuang dari nol dan sempat mengalami kerugian.

Terlebih, paparan media online dahulu tidak sedahsyat sekarang.

"Waktu itu kita pernah rugi banyak banget waktu promosi tahun 2015. Dulu pemasarannya masih harus pakai majalah karena online kan belum sedahsyat sekarang. Kita promo di majalah, bayar model, sementara pemasukan menipis. Enggak enaknya di situ sih," ungkap Asri.

Baca juga: Kisah Ryan, Bocah 7 Tahun Berpenghasilan Rp 314 Miliar Berkat Youtube

Semakin ke sini, kata Asri, media sosial seperti Instagram menjalankan perannya dengan baik. Dia selalu mendapat orderan membeludak dari media sosial maupun reseller-resellernya.

"Media online kan lagi kekinian banget kan. Jadi kita awalnya mulai dari online dulu dan sedikit-sedikit Alhamdulillah sih sekarang sudah berkembang," ucap Asri.

Adapun produk yang dia jual adalah baju-baju muslim syar'i dan jilbab (khimar) yang dibanderol mulai dari Rp 500.000 ke atas.

Saat ini, dia telah memperkerjakan 25 penjahit dan 3 admin. Selain itu, Asri telah memiliki 60 reseller di seluruh Indonesia. Kendati telah berkembang, Asri tak berminat membuat butik di Jakarta maupun daerah lainnya. Terbukti, dia hanya memiliki 1 butik di rumah produksinya di Cilegon.

"Karena ya itu tadi dengan seller-seller kita saja sudah kewalahan. Butiknya cuma ada di Cilegon. Saat ini kita juga sudah close pendaftaran reseller, sudah keluar kapasitas," katanya sambil tertawa.

Tak berhenti sampai situ, baju-bajunya kini sudah sampai ke Qatar dan Abu Dhabi. Ketika ditanya omzet, dengan malu-malu Asri enggan menjawab.

"Per bulan banyak, ya. Enggak enak nyebutnya. Kisaran segitulah," candanya.

Baca juga: Kisah Narman, Pemuda Baduy yang Sukses Pasarkan Kerajinan Via Internet

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com