Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Uang Sekolah Sebabkan Inflasi Agustus 2019 Capai 0,12 Persen

Kompas.com - 02/09/2019, 13:05 WIB
Fika Nurul Ulya,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi pada Agustus 2019 mencapai 0,12 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 138,75.

Hal ini disebabkan karena harga berbagai komoditas secara umum mengalami kenaikan di bulan Agustus 2019.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto mengatakan, dari 82 kota IHK, 44 kota mengalami inflasi.

"Inflasi tertinggi terjadi di Kudus sebesar 0,82 persen dan terendah di Tasikmalaya, Madiun, dan Pare-Pare masing-masing sebesar 0,04 persen," Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto, di Kantor BPS, Senin (2/9/2019).

Baca juga: Bank Indonesia Yakin Kenaikan Iuran BPJS Tak Terlalu Pengaruhi Inflasi

Suhariyanto menuturkan, inflasi 0,12 persen pada Agustus 2019 terjadi karena adanya kenaikan sebagian besar indeks kelompok pengeluaran.

Kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi paling besar adalah pendidikan, rekreasi, dan olahraga sebesar 1,21 persen.

Selain itu, beberapa komoditas juga mengalami kenaikan harga. Kenaikan harga cabai merah misalnya, menjadi andil inflasi sebesar 0,1 persen.

Sebagai contoh, Mamuju kenaikan harga cabai merah ini mencapai 54 persen dan di Kupang mencapai 14 persen.

Cabai rawit juga masih menjadi andil inflasi sebesar 0,07 persen. Kenaikan harga cabai rawit yang lebih tinggi ditemukan di 73 kota.

 

Baca juga: BI: Cabai Masih Sumbang Inflasi

Kemudian, ada juga kenaikan harga ikan segar dan kentang yang masing-masing 0,01 persen.

Adapun komoditas lain yang mengalami kenaikan harga antara lain, emas perhiasan, uang sekolah SD, tarif sewa rumah, uang sekolah SMP, uang sekolah SMA, rokok kretek, rokok kretek filter, tarif air minum PAM, tarif rumah sakit, dan uang kuliah.

Suhariyanto mengatakan, penyebab inflasi terjadi karena beberapa hal, seperti adanya dampak musim kemarau yang menyebabkan harga-harga komoditas pangan di atas mengalami kenaikan, dan pergerakan harga emas karena tidak menentunya stabilitas perekonomian global.

"Tapi angka inflasi di bulan Agustus ini masih terkendali, karena target kita adalah 3,5 persen. Kita berharap di bulan berikutnya tetap terkendali," ucap Suhariyanto.

Baca juga: BI: Kenaikan Harga Cabai Dongkrak Inflasi Agustus

Dengan angka inflasi di Agustus 2019 ini, tingkat inflasi berdasarkan tahun kalender dari Januari-Agustus 2019 mencapai 2,48 persen, dan 3,49 persen dari Agustus tahun lalu (yoy).

"Kita berharap masih ada 4 bulan lagi mengakhiri tahun 2019, September-Desember target inflasi terkendali di bawah 3,5 persen plus minus 1," pungkas Suhariyanto.

Sedangkan untuk deflasi, terjadi di 38 kota dari 82 kota IHK. Deflasi tertinggi terjadi di Bau-Bau sebesar 2,10 persen dan terendah terjadi di Tegal dan Palopo masing-masing sebesar 0,02 persen.

Suhariyanto mengatakan, dari 7 kelompok pengeluaran, 2 kelompok memberikan sumbangan deflasi terhadap inflasi nasional, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 0,06 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, jasa keuangan sebesar 0,10 persen.

"Kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 0,19 persen pada Agustus 2019. Komoditas yang paling dominan memberikan sumbangan deflasi yaitu bawang merah sebesar 0,08 persen karena adanya musim panen raya di beberapa kota, tomat sayur, bayam, bawang putih, daging ayam ras, kangkung, sawi hijau, anggur, jeruk, dan tomat buah," papar Suhariyanto.

Sementara kelompok transpor, komunikasi, jasa keuangan mengalami deflasi sebesar 0,55 persen. Sub-kelompok yang mengalami deflasi yaitu sub-kelompok transpor sebesar 0,90 persen serta komunikasi dan pengiriman sebesar 0,03 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com