Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TP4 Kawal Pembangunan Bandara YIA

Kompas.com - 02/09/2019, 14:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Angkasa Pura (AP) I Faik Fahmi mengatakan, pembangunan bandara Yogyakarta International Airport (YIA) dikawal oleh Tim Pengawal Pengaman Pemerintah dan Pembangunan (TP4) Kejaksaan Agung Republik Indonesia.

Menurut Faik, TP4 sangat membantu kelancaran pembangunan Bandara YIA hingga akhirnya infrastruktur tersebut bisa selesai lebih cepat dari yang diharapkan.

Dari target pengerjaan 24 bulan, bandara yang terletak di Kulonprogo itu bisa rampung hanya dalam 17 bulan.

"TP4 membantu kami dalam banyak hal. Mulai dari sisi administrasi. Ketika ada masalah legal, kami langsung konsultasi untuk mencari solusi dan mereka selalu bisa memberikan masukan yang baik," ujar Faik dalam keterangan tertulisnya, Senin (2/9/2019).

Faik menambahkan, TP4 selalu memastikan bahwa konstruksi yang dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang tertuang dalam kontrak.

TP4 sendiri mengeluarkan pendapat hukum, berupa review semua perjanjian, addendum, saran-saran, rekomendasi-rekomendasi dan melaksanakan pengawasan terhadap progress pekerjaan sesuai dengan kontrak serta memberikan solusi terhadap masalah-masalah yang dihadapi di lapangan.

“Jadi ini bukan hanya soal cepat. Kualitas konstruksi juga diawasi dengan ketat," kata Faik.

Faik mengungkapkan keterlibatan TP4 dalam pembangunan infrastruktur juga telah mengubah iklim investasi di Indonesia.

Dulu, badan usaha milik negara tersebut merasa khawatir untuk melaksanakan investasi di sektor pengembangan infrastruktur.

"Kami takut ada kesalahan yang akhirnya berujung pada masalah hukum. Akhirnya banyak dari kami yang menahan diri," ucapnya.

Pembangunan Bandara YIA sendiri menelan biaya untuk pembebasan tanah dan proses konstruksi sekitar  Rp 11 triliun dengan kontrak tahun jamak.

Bandara tersebut dibangun untuk mengakomodir jumlah penumpang pesawat terbang yang melalui Bandara Adi Sucipto Yogyakarta yang sdh mencapai 8,4 juta orang di 2018, sementara kapasitas tampung bandara eksisting Adi Soetjpto hanya mampu menampung 1,8 juta penumpang per tahun.

"Jadi sangat tidak nyaman dari sisi pelayanan. Pesawat juga sering ditahan di atas karena kepadatan yang terjadi dan itu sangat mempengaruhi resiko keselamatan penerbangan," ucapnya.

Kini dengan adanya bandara baru YIA, Yogyakarta yang merupakan salah satu provinsi dengan beragam destinasi wisata memiliki bandara yang jauh lebih mumpuni dengan kapasitas tampung hingga 20 juta penumpang per tahun.

Bandara itu juga bisa disinggahi pesawat berbadan besar seperti Boeing 777 dengan muatan penuh. 

"Kami yakin, dengan bandara yang jauh lebih besar kapasitasnya , bisa mendorong pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta lebih tinggi lagi melalui pengembangan pariwisata dan logistik yg dikembangkan melalui kemudahan akses dan conectivity yg dikembangkan di bandara YIA yg baru tersebut," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com