Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fokus ke Kredit UMKM, BRI Siap Bersaing dengan Fintech

Kompas.com - 02/09/2019, 21:42 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Usai dipilih menjadi Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mengantikan Suprajarto, Sunarso telah memiliki rencana strategis untuk memimpin Bank BRI.

Adapun fokus bisnis BRI adalah tetap konsisten terhadap kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Bahkan tak menutup kemungkinan akan menyaingi fintech-fintech yang juga berfokus pada pendanaan sektor UMKM.

"Kemudian apakah nanti akan beradu dengan fintech yang sudah banyak? Ya memang arahnya ke sana. Kita biarkan kita bersaing di pasar dengan fintech dengan apapun," kata Sunarso di Jakarta, Senin (2/9/2019).

Selain bersaing, kata Sunarso, rencana pembiayaan ke sektor UMKM ini juga bisa ditempuh dengan berbagai cara lainnya, seperti mengakuisisi fintech maupun berkolaborasi dengan fintech-fintech yang sudah ada.

Baca juga : BRI Bakal Akuisisi Fintech, Ada Tiga Kandidat

"Kita juga bisa bikin fintech. Dan kemudian fintech itu kita tempatkan di anak perusahaan. Kita bisa own langsung atau kita kolaborasi/kerjasama yang bisa kita lakukan dengan fintech," jelas Sunarso.

Adapun langkah-langkah tersebut dia ambil karena BBRI berkomitmen untuk Go Smaller dan Go Shorter, yaitu bisa melayani masyarakat sebanyak mungkin dengan harga semurah mungkin dalam pendanaan UMKM.

"Dalam rangka untuk fokus ke UMKM, kita tidak punya pilihan lain kecuali Go Smaller & Go Shorter," ucap dia.

Digitalisasi

Langkah-langkah di atas, ujar dia, hanya bisa ditempuh dengan digitalisasi. Dengan digitalisasi, BBRI mampu mempercepat proses dan mengefisiensikan biaya proses.

Sementara itu, rencana bisnis tersebut juga telah dituangkan dalam blueprint transformasi Bank BRI yang disebut Brivolution sejak tahun 2016. Dalam blueprint tersebut, Bank BRI ingin menjadi most valuable bank in South East Asia dalam waktu 5 tahun sejak dieksekusi tahun 2017.

"Untuk mencapai visi itu, memang jalannya harus kembali lebih fokus ke UMKM, UMKM, dan UMKM. Nanti final destination kita itu di tahun 2022, harus kita achieve di 2022," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com