Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Terjadinya Blackout, YLKI Minta PLN Lakukan Sinergi dan Sosialisasi

Kompas.com - 04/09/2019, 07:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta PLN melakukan sosialisasi dan sinergi dengan Pemerintah Daerah (Pemda) maupun pihak lain yang berpotensi menjadi pemicu terjadinya pemadaman listrik.

Ini menyangkut penyebab blackout yang disinyalir akibat tingginya pohon sengon, yang seharusnya bisa diatasi dengan jalur sinergi dan sosialisasi oleh Pemda maupun warga setempat.

"PLN harus terus memperhatikan penyebabnya, seperti melakukan sosialisasi dan sinergi dengan pihak lain yang sering menjadi pemicu terjadinya pemadaman," kata Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi di Jakarta, Selasa (3/9/2019).

Tulus mengatakan, meski bukan satu-satunya penyebab pasti, terjadinya blackout karena pohon atau sesuatu lainnya bukan kali ini saja terjadi. Kejadian tersebut pernah menjadi penyebab blackout di Jawa dan Bali.

"Itu listrik di Jawa Bali pernah mati karena gardu di Gandul kena daun pohon kelapa. Kemudian, pemicu yang paling sering terjadi adalah karena layang-layang yang talinya bukan menggunakan benang, tapi pakai kawat. Oleh karena itu PLN mesti bersinergi dengan warga setempat sehingga pohon yang berseliweran di dekat transmisi sedini mungkin harus dipangkas," saran Tulus.

Baca juga : Cek Tagihan Listrik Anda, Apa Dana Kompensasi Pemadaman Sudah Masuk?

Adapun sinergi tersebut bisa ditempuh dengan menegakkan peraturan presiden (Perpres). Karena Peraturan Menteri (Permen) saja tidak cukup kuat di Pemerintah Daerah (Pemda).

"Regulasinya harus ditegakkan, Kalau Permen saja tidak kuat di Pemda. Perlu dibuat Perpres agar tidak kena pohon dan tidak terjadi komersialisasi pohon dengan oknum-oknum lainnya," jelas Tulus.

Sementara itu jika dibanding kompensasi, kata Tulus, sebetulnya konsumen lebih memilih bisa mendapatkan pelayanan listrik yang lebih baik. Terlebih saat tarif listrik terus-menerus naik dan diperkirakan naik lagi tahun 2020.

"Sayang-sayang sebetulnya uang PLN hampir Rp 1 triliun untuk kompensasi. Padahal kalau bisa diinvestasi, itu sudah bisa beli 2 gardu induk. Jadi kami minta PLN diperluas lagi pelayanannya, di-upgrade," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com