"Kebetulan saya semampunya saya, saya takut riba jadi saya beli seadanya untuk modal dan produksi awal. Dari modal pribadi. modalnya dari tabungan dan uang pensiun segala macem itulah ya," jelas Marselia.
Rupanya, bisnis makanan yang diolahnya saat ini telah masuk ke minimarket-minimarket seperti Carrefour. Saat ini resellernya telah ada di sekitar Jabodetabek. Tak tanggung-tanggung, produknya juga sudah go-ekspor. Saat ini, Marselia mengaku sudah menjual di Jeddah dan Taiwan.
Dari bisnis ini, keuntungan yang didapat bisa berkisar Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per bulan.
"Kalau setahun bisa dikalikan saja. Ya pokoknya rata-rata segitu ya, karena kan jualan ada naik turunnya," kata Marselia.
Marselia mengaku belum ada rencana mengembangkan bisnis makanan ke produk-produk yang berbahan baku selain pisang. Dia bilang, saat ini dia hanya ingin fokus berorientasi ekspor.
"Mungkin nanti kedepannya tetap fokus ke pisang tapi dengan beberapa varian. Karena anak millenial sekarang nih suka banyak yang nanya "Ada yang green tea enggak? Ada yang rasa ini enggak?"," ujarnya sambil tertawa.
Marselia berpesan, mulailah sesuatu berdasarkan hobi. Karena bangkitnya bisnis yang dia rasakan ternyata berasal dari hobi. Pun hobi yang membuatnya semangat menjalani bisnis meski diterpa banyak kendala awalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.