Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Atasi Persoalan Debu Pelabuhan Marunda, KCN Bentuk Tim Khusus

Kompas.com - 05/09/2019, 13:32 WIB
Mico Desrianto,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - PT Karya Citra Nusantara (KCN) menanggapi serius keluhan masyarakat sekitar Marunda, Jakarta Utara perihal debu batubara yang berasal dari pelabuhan.

Debu-debu tersebut diprotes masyarakat karena mengganggu kenyamanan.

Untuk itu, Direktur Utama KCN Widodo Setiadi mengatakan sudah membentuk tim khusus buat menganalisis keluhan masyarakat.

Tim ini akan menganalisasi mengenai penyebab debu tersebut dan menyiapkan rekomendasi solusi.

"Saat ini tim kami tengah berdiskusi dengan pakar lingkungan dari universitas ternama. Semoga mendapatkan solusi dalam waktu dekat," ucap dia sesuai keterangan rilis yang Kompas.com terima, Kamis (5/9/2019).

Baca juga: Siapkan SDM Maritim Unggul, KCN Kucurkan Beasiswa bagi Mahasiswa STIP

Sebagai langkah jangka pendek, Widodo menyebut manajemen KCN tengah menyiapkan jaring basah yang mengelilingi area bongkar muat.

Menilik fungsinya, jaring itu akan dialiri air untuk memerangkap partikel debu yang terbang.

“Kami juga bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) membuat mini forest di sekitar pelabuhan yang berfungsi menjaring debu,” ujar Widodo.

Memberikan perhatian kepada lingkungan bukan hal baru bagi KCN, Widodo memaparkan pada 2013 pihaknya telah melakukan penanaman pohon bakau tahap 1 sebanyak 10.000 pohon.

Baca juga: Sembari Tunggu Putusan MA, KCN Lanjutkan Pembangunan Pelabuhan Marunda

Di tahun selanjutnya, penanaman pohon bakau tahap II kembali dilakukan dengan jumlah pohon yang sama.

"Pada 2015 KCN membuat mini forest di area kantor yang berada di dalam wilayah pelabuhan juga," jelas Widodo.

Selain melakukan penghijauan, lanjut Widodo, KCN juga memperhatikan kebersihan di lingkungan pelabuhan, terutama di area dermaga.

Secara rutin, KCN melakukan penyemprotan dan pembersihan dermaga setiap 2 minggu sekali agar debu yang dapat mengganggu lingkungan hilang.

Tak hanya itu, kebersihan parit pembuangan terus pula diperhatikan sehingga tidak akan terjadi penyumbatan yang dapat mengakibatkan banjir.

“Ini demi mewujudkan pelabuhan yang hijau dan ramah lingkungan. Setelah lepas dari permasalahan hukum yang sedang dihadapi, KCN akan makin fokus membangun pelabuhan Marunda yang berdampak besar pada ekonomi,” tutup Widodo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com