Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Masih Butuh 4 Juta Entrepreneur Baru

Kompas.com - 05/09/2019, 13:36 WIB
Fika Nurul Ulya,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI) mengatakan Indonesia masih membutuhkan minimal sekitar 4 juta pengusaha baru.

Ini mengacu pada data Kementerian Perindustrian yang menunjukkan rasio wirausaha di Indonesia saat ini masih sekitar 3,1 persen dari populasi penduduk.

"Jumlah wirausaha 3,1 persen, kurangnya minimal kita butuh 4 juta pengusaha baru. Ini masih jauh sekali dari target untuk menumbuhkan ekonomi," kata Ketua Umum WALI Levita Ginting Supit di Jakarta, Kamis (5/9/2019).

Levita mengatakan, untuk menambah wirausaha baru itu, pemerintah kini giat mendorong berbagai investasi baik penanaman modal dari dalam negeri maupun luar negeri dan transfer teknologi. Sebab hanya dengan menambah jumlah wirausaha baru lah permasalah ekonomi bisa diminimalisir.

Baca juga : Mau Mulai Bisnis? Simak 5 Mitos tentang Wirausaha

"Dengan hadirnya entrepreneurship, nanti akan banyak membuka lapangan kerja baru, mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan pendapatan masyarakat, bahkan meningkatkan produktifitas manusia," jelas Levita.

Pameran Franchise

Guna mendukung program pemerintah dan mendorong munculnya para pengusaha baru, akhirnya Reed Panorama Exhibitions bersama WALI dan Kamar Dagang & Industri Indonesia (KADIN) sepakat menghadirkan pameran bisnis franchise tahunan, yaitu Franchise & Lisence Expo Indonesia (FLEI) 2019.

Steven Chwee selaku General Manager Reed Panorama Exhibition mengatakan, pameran ini diadakan agar mampu membuka peluang bisnis dan kerjasama pelaku franchise dalam negeri maupun mancanegara.

 

"Apalagi potensi bisnis waralaba begitu besar dan selalu bermunculan ide-ide kreatif baru. Dengan adanya acara ini, akan membantu mengenalkan bisnisnya para franchisor Indonesia ke kancah global," kata Steven Chwee.

Sebab kata Steven, acara ini bakal dihadiri oleh 350 brand lokal maupun mancanegara dari 20 negara, sehingga tidak menutup kemungkinan wirausahawan bisa menaik-kelaskan bisnisnya.

"Selain itu akan ada franchise class 2019 untuk memberikan tips menarik mengenai cara sukses mengembangkan bisnis franchise, cara memulainya, maupun cara memilih brand franchise untuk investasi," jelas Steeven.

Adapun saat ini, pendaftaran online guna mendapatkan tiket gratis sudah dibuka hingga 9 September 2019. Acara yang bakal diadakan di Jakarta Convention Center (JCC) tanggal 13-15 September 2019 ini juga menargetkan sekitar 30.000 pengunjung.

Sementara target transaksi diharapkan mampu mencapai 100 juta dollar AS. Target ini dinilai mampu dicapai karena jumlah pendaftar online sudah meningkat 10 persen dan berpotensi meningkat 100 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com