Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/09/2019, 07:49 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Bloomberg

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan transportasi on demand asal Indonesia, Gojek berencana merampungkan rangkaian pendanaan yang mencapai 2 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 28,35 triliun (kurs Rp 14.190 per dollar AS).

Dana investasi yang terkumpul nantinya bakal digunakan untuk ekspansi di layanan pembayaran digital (Go-Pay) dan layanan pesan antar makanan (Go-Food).

Seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (6/9/2019), saat ini transaksi pada perusahaan rintisan decacorn atau bervaluasi lebih dari 10 miliar dollar AS tersebut telah mencapai sekitar 1,5 miliar dollar AS di luar Indonesia.

Ini lantaran ekspansi yang Gojek lakukan di kawasan Asia Tenggara belakangan ini.

Baca juga: Amazon Dikabarkan Bakal Suntikkan Dana Segar ke Gojek


Presiden Gojek Andre Soelistyo mengatakan kepada reporter Bloomberg Television, pertumbuhan Gojek yang begitu masif di kawasan Asia Tenggara dilatarbelakangi oleh dukungan dari Google dan Tencent Holding Ltd.

"Bisnis internasional Gojek telah berkembang begitu pesat dari 'remah-remah' setelah mendirikan 'toko' di Singapura dan Vietnam yang hanya berjarak 9 bulan," ujar dia.

Gojek berupaya untuk bersaing dengan Grab yang berbasis di Singapura. Keduanya bakal terus mengembangkan layanan digitalnya dan berupaya menjadi aplikasi super (superapp) yang serba guna.

Adapun Gojek sendiri hingga saat ini telah mengumpulkaan pendanaan sebesar 1 miliar dollar AS dari Tencent dan investor lain di awal 2019. Namun proses pencarian modal tersebut masih terus berlanjut.

Baca juga: Gojek Rambah Bisnis Kebugaran

Kabar terkini, Amazon dikabarkan juga bakal menyuntikkan dana segar ke Gojek untuk meningkatkan kehadirannya di kawasan Asia Tenggara. Namun, Andre enggan berkomentar terkait hal tersebut.

Andre mengatakan, saat ini Gojek bukan lagi sekadar perusahaan Indonesia lantaran sudah berkembang di empat negara.

"Kami bisa mengatakan saat ini kami bukan hanya sekadar perusahaan asal Indonesia. Saat ini layanan kami sudah ada di empat negara, dan harapannya segera di enam negara," ujar dia.

Gojek mengawali debutnya sebagai perusahaan transportasi on demand pada 2015.

Sejak saat itu, perusahaan yang didirikan oleh Nadiem Makarim tersebut terus berkembang ke bisnis lain, seperti layanan pesan antar hingga nisnis jasa pembayaran digital.

Gojek pun menawarkan jasa on demand lain mulai dari layanan bersih-bersih rumah hingga pengiriman obat.

Baca juga: Drama Ekspansi Gojek ke Malaysia: Indonesia Dituding sebagai Negara Miskin

Adapun dalam rangkaian pendanaan tahun ini, Gojek telah mengantongi investasi dari beberapa perusahaan besar dunia, mulai dari Visa, Siam Commercial Bank Thailand, Mitsubishi Motors, Mitsubishi dan Mitsubishi UFJ Lease and Finance.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Rayakan Ultah Ke-8, Shopee 12.12 Birthday Sale Bagi-bagi Cashback 40 Persen Tiap Hari di Shopee Video

Rayakan Ultah Ke-8, Shopee 12.12 Birthday Sale Bagi-bagi Cashback 40 Persen Tiap Hari di Shopee Video

Whats New
Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Kebijakan Kepabeanan dan Cukai 2024 Dukung Visi Indonesia Maju 2045

Whats New
Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Transformasi LPEI untuk Dorong Ekspor Nasional dan Keberlanjutan

Whats New
Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Tips Investasi Jelang 2024, Jenis Reksadana Ini Bisa Jadi Pilihan

Earn Smart
Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Anies Ingin Ubah Food Estate Jadi Contract Farming, Mentan Amran: Masih Kita Lanjutkan

Whats New
'Dealer' Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

"Dealer" Belum Merata Jadi Hambatan Masyarakat Beli Motor Listrik

Whats New
GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

GoPay dan Tokopedia Punya Fitur Ramah Penyandang Buta Warna, Ini Cara Mengaktifkannya 

Spend Smart
Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Jelang Nataru, Badan Pangan Pastikan Stok Beras dan Gula Aman

Whats New
5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

5 Konglomerat yang Merajai Pasar Minyak Goreng RI

Whats New
Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Keterlekatan Teritorial dalam Koperasi: Tereduksi dan Terabaikan

Whats New
Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Subsidi Konversi Motor Listrik Naik Jadi Rp 10 Juta, Aismoli Minta Aturannya Segera Terbit

Whats New
Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Penerbangan Domestik AirAsia Indonesia Pindah ke Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta mulai 6 Desember

Whats New
OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

OJK Turunkan Bunga Pinjol Mulai Tahun Depan, Ini Respons AdaKami

Whats New
Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Utang Pemerintah Kini Rp 7.950 Triliun

Whats New
PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

PGN Sampaikan Upaya Strategis Pengelolaan Gas Bumi Nasional melalui Public Expose 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com